"Pokoknya kalau gue nggak laku-laku, lo harus nikahin gue."
"Nggak ada cewek yang tahan sama sikap cuek lo kecuali gue. Lo itu dinginnya ngalahin kulkas, kaku kayak kanebo kering, galak kayak guru BK, jelas cewek-cewek pada mundur."
"Wonwoo, lo dengerin gue nggak?" sungut Sooyoung karena Wonwoo sama sekali nggak peduli ucapannya.
Gimana Wonwoo mau peduli, Sooyoung terus mengoceh nggak jelas sedari tadi.
"Lo frustasi karena bakal ketemu mantan di nikahan Daniel tapi lo masih jomblo?"
Dan sekalinya ngomong, ucapan Wonwoo bikin Sooyoung makin merengut.
"Makanya lo pacarin gue biar gue nggak jomblo."
Untung Wonwoo udah biasa dengan Sooyoung yang suka ngaco. Sifat asli Sooyoung yang sempat hilang beberapa saat setelah ditinggal nikah Taehyung. Butuh waktu cukup lama untuk Sooyoung kembali seceria ini lagi.
"Jadi lo minta gue nikahin apa gue pacarin?"
"Dua-duanya, kita udah kenal bertahun-tahun. Dibanding yang lain, gue kenal lo lebih lama, kita pasti cocok."
Sooyoung udah seserius ini masa masih dikira bercanda. Dan ia memang kenal Wonwoo jauh sebelum Daniel, Hanbin, Sana, juga Jennie. Waktu SMA mereka satu sekolah tapi nggak pernah saling sapa. Justru mulai akrabnya pas kuliah di jurusan yang sama lalu jadi sahabat sampai sekarang.
"Lo sih jaman SMA sombong," tuduh Sooyoung.
"Lo yang anak hits mana mau temenan sama gue," sanggah Wonwoo.
"Nggak, gue temenan sama semuanya."
"Buktinya lo nggak kenal gue."
"Kenal, cuma kita nggak pernah sekelas jadi nggak ada kesempatan buat temenan."
"Ya udah."
Kalau Wonwoo udah jawab singkat begitu tandanya perdebatan ini harus diakhiri.
"Setelah gue renungkan semaleman, gue jadi kepikiran omongan Jennie sama Sana. Kenapa gue nggak sama lo aja? Kenapa gue harus nyari jauh-jauh kalau ada lo di depan mata? Kan banyak cerita sahabat jadi cinta. Pernah kepikiran gitu nggak sih, Woo?"
Sooyoung kembali mengoceh yang menurut Wonwoo cuma ngelantur. Jadi ia pun membalasnya ngawur.
"Oke, ayo nikah. Kapan? Bareng Daniel?" tanyanya.
"Gue serius."
Sooyoung tau kalau Wonwoo pasti menganggapnya bercanda.
"Di umur kita yang sekarang, gue nggak mau main-main. Udah nggak ada waktu buat nyari orang baru. Ribet harus mulai lagi dari awal, kenalan, pendekatan, belum lagi mikirin restu keluarga. Kalau sama lo, gue nggak perlu melalui itu semua, praktis kan?"
"Dikira bikin popmie, praktis."
Begitulah Wonwoo, selalu bisa mematahkan omongan Sooyoung.
"Wonwoo!!!"
Sooyoung jadi merengek seperti anak kecil.
"Iya, iya, kita nikah."
"Lo pasti nganggep gue bercanda kan?"
"Nggak."
Saat Sooyoung coba menelisik raut Wonwoo, tetap nggak kebaca.
"Lo suka sama gue?"
Dan pertanyaan Wonwoo ini membuat Sooyoung terbahak keras.
"Pede banget lo, Woo."
"Makanya mana mungkin ada orang nikah tapi nggak saling cinta?"
"Cinta bisa datang karena terbiasa."
Bukan Sooyoung kalau nggak bisa menjawabnya dengan santai.
"Suatu saat nanti lo bisa aja jatuh cinta sama gue, baper sama gue," lanjutnya.
"Lo yang baper duluan."
Meski Wonwoo mengatakannya dengan tenang, tapi Sooyoung tiba-tiba merinding. Aura dingin Wonwoo memang terlihat mengerikan.
"Kita lihat aja nanti," katanya seolah menantang.
Bikin Wonwoo jatuh cinta memang bukan hal mudah. Sooyoung sedikit banyak tau dari kisah Wonwoo dan mantan-mantannya dulu. Tapi bukan Park Sooyoung namanya kalau nyerah gitu aja. Meski hatinya nggak yakin, sangat nggak yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Get Married ✔
Fanfiction"Kalau gue nggak laku-laku, gue nikah sama lo aja."