"Ditengah rumitnya masalahku, kau datang dan memberiku kekuatan, gomawo, saranghae" - Do Kyungsoo
"Aku akan membantumu, disampingmu, dan akan selalu ada untukmu" - Park Chanyeol.
Ia masih setia menunduk, namun pikirannya kalut setelah mendengar pria itu memperkenalkan diri, jantungnya serasa ingin berhenti. Ia takut, ia merasa tak asing dengan nama itu. Mencoba meyakinkan dirinya, perlahan-lahan ia mengangkat kepalanya meski dengan mata tertutup rapat. Ia ingin memastikan bahwa apa yang ia pikirkan tidak benar.
"Kumohon, jangan dia, kumohon Tuhan, semoga hanya nama mereka yang sama" batin kyungsoo.
Kyungsoo pun akhir nya memutuskan untuk melihat siapa sebenarnya pria itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Srak...
Kyungsoo seketika terhenyak, dia spontan bangun dari duduknya, pergerakannya yang sangat cepat menimbulkan suara yang cukup keras dari pergeseran kursi.
"Tidak mungkin!"
"Kumohon Tuhan, bangunkan aku dari mimpi ini"
"Tuhan, apa yang kau rencanakan atas hidupku..?"
Kyungsoo meracau dalam hatinya.
Sungguh sesak, ini sungguh menyakitkan bagi kyungsoo.
"Kyungsoo!" Yunhyeong pun terkejut.
"Kau, Kyungsoo kan..?" Tanyanya memastikan.
"Tuhan, kenapa harus dia...? Kenapa Tuhan..?" Batin kyungsoo.
Kyungsoo masih terdiam, dia bahkan tak tau apa yang terjadi di sekitarnya, dirinya hidup, tapi jantungnya serasa berhenti seperti orang mati.
"Kalian sudah saling mengenal..?" Tanya Song Hye Kyo.
"Nee eomma! Kami dulu adalah teman saat kuliah di Canada lebih tepatnya dia satu tingkat dibawahku, dan kami berbeda jurusan" jawab Yunhyeong masih menatap kyungsoo.
"Tunggu, apa dia yang dulu sering kamu ceritakan sayang..?" Kini Tuan Song ikut bertanya.
"Nee appa, dialah orangnya" Jawabnya.
"Berarti dia juga yang dulu sering ngobrol dengan eomma lewat telfon..?" Tanya Hye Kyo kepada Yunhyeong.
Yunhyeong pun mengangguk sebagai jawaban.
"Wah, sempit sekali ternyata dunia ini" ucap Song Jongki.
"Kyungie/soo" panggil Park Yoona dan Chanyeol bersama.
Kyungsoo seketika tersadar dari lamunannya.
Kakinya seketika terasa lemas, pikirannya masih setengah melayang entah kemana.
