Chapter 4 [Incident]

123 10 1
                                    

•Happy Reading•

"Vi,ra, gue balik duluan ya. Supir bokap udah jemput." Tara izin pulang duluan pada ara dan vio. Tentu dua temannya ini mendadak bete dengan Tara. Tadi bilangnya mau ke supermarket buat beli bahan untuk camping. Tapi malah pulang duluan. Padahal dia yang tadi pertama ngajak.

"Ah gaasik! Yaudah sana huss.." apalagi dengan vio yang benar-benar badmood dengan temannya ini. Kurang afdhol rasanya kalau cuma berdua buat belanja.

"Tau huu.. padahal lo yang ngajak duluan tadi tuh." Sambung Ara dengan melipat tangannya di atas perut sambil menenteng hoodie tosca nya.

"Yah jangan ngambek gitu dong lo berdua. Tau sendiri kan bokap gue gimana kalo gue
Ga pulang bareng supir . Tomorrow deh ya gais gimana? Janji deh." Kata tara membujuk Ara dan vio.

"Gatau ah males gitu gue." Lanjut vio. Salah siapa bikin janji tapi malah batal. Jelas saja sekarang vio benar benar unmood.

"Yauda deh besok ya. Lusa nya kita berangkat loh tar. Besok aja ya vi? Jangan ngambek gitu lo. Senyum nih senyum.." kata ara. Ara juga berusaha membuat vio moodnya balik lagi. Jari mungil seorang ara pun ikut menarik ujung bibir vio agar menjadi senyuman."

"Hm. Its oke tomorrow. Liat nih besok kalo gajadi lagi. Makin bete gue sama lo tara vey!" Kata vio penuh penekanan.

"Gitu dong. Yaudah gue balik ya, di tungguin tuh ama supir daritadi. dah vi,ra" kata tara ingin pulang. Sebelum itu mereka bertiga melakuan ritual cipika cipiki seperti biasanya.

"Dahh.." sambungnya lagi setelah tara masuk kedalam mobil lalu menbuka kaca mobilnya.

Lalu di balas nya lagi oleh dua gadis itu.

•••

"Balik aja deh ya, kan besok biar bareng belanjanya. Kaya biasa." Kata vio sambil memesan ojek online di ponselnya.

"Yah gue sama lo beda arah vi." Kata ara cemberut.

"Lo mau gue pesenin ojol juga?" Tawar vio.

"Ngga deh. Takutnya pak indra juga jemput gue." Jawab ara.

"Ojol gue nyampe tuh. Duluan ya ra." Kata vio lalu menempelkan pipinya pada pipi ara secara bergantian.

"Hati hati vi." Kata ara.

"Bay raa.."

•••

Kevin tidak ada kabar seharian. Mengirim pesan juga tidak. Bahkan di sekolahpun tak bertemu. Melihat batang hidungnya saja tidak.

Pak indra pun tak kunjung datang menjemput. Sudah hampir setengah jam ara duduk di bangku taman sekolah. Padahal pulang cepat begini ia harapkan bisa bersantai lebih lama dirumah. Perbanyak menonton drakor seperti biasanya. Bercerita bersama bi inah, dan masih banyak hal yang bisa ia lakukan siang hari ini. Yasudahlah lupain dulu mikirin kevin yang ga ngasih kabar sampai siang ini. Ara memang tak pernah mengirim pesan duluan pada kevin. 'Always' kevin yang mengirim pesan duluan pada ara.

Setengah jam, empat puluh lima menit, satu jam. Terlewat sudah. Saking lelahnya menunggu ara bersandar pada lengannya. Di baluti dengan hoodienya sebagai pengganjal. Di serupai dengan bantal. Satu jam benar benar sudah terlewat.

ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang