•Happy Reading•
"Gila lo bro, masuk sekolah sini bareng gue lagi"
Katanya sambil menunggu lemparan bola."Lah ya iyalah! Temen gue yang brengsek ya cuman lo." Katanya sambil mendribble bola basket di tangannya. Lalu melemparkan lurus ke depan.
"Sial" jawabnya dengan kekehan. Sambil menangkap lemparan bola dari rio.
Hari ini, langit biru yang cerah di hiasi dengan putih nya awan awan di sekitarnya. Burung burung yang bersandar di dahan pohon berkicau di sudut sudut pohon sma cendrawasih. Mereka dua siswa laki laki yang tengah beradu keahlian basketnya, Selain mengadu keahlian mereka tampak sedang ngobrol ngobrol di sela sela permainan mereka.
Ara yang baru saja keluar dari mobil milik kevin sempat menengok ke arah lapangan menangkap kedua sosok gadis yang sedang berdiri mengobrol di pinggir lapangan. Tentu saja bukan di dekat dekat tempat rio dan idham bermain basket. Bukan sedang memerhatikan kedua siswa itu, kedua gadis itu malah menghadap membelakangi lapangan.
Tepatnya kevin memarkirkan mobilnya di parkiran depan. Parkiran di dalam sudah penuh dengan kendaraan kendaraan milik siswa. Beruntung ada satpam sekolah memberitahu bahwa parkiran sudah penuh di dalam. Terpaksa kevin harus memarkirkan mobilnya di parkiran depan.
"Aku duluan ya, tuh ada tara sama vio." Kata ara sambil melepaskan sabuk pengaman dan meraih ransel kecil di sampingnya.
Kevin yang juga sedang melepaskan sabuk pengaman mobilnya juga menengok ke arah tara dan vio. Setelah itu mengangguk.
"Yaudah duluan aja. Kita kan beda kelas." Jawab kevin.
"Oke." Ara membuka pintu mobil dan keluar dari sesaat lalu ia berlari kecil ke arah tara dan vio yang sedang mengobrol. Vio tengah bersandar di batang pohon dan tara sedang asik mengobrak abrik isi tasnya. Entah ia sedang mencari apa yang pasti raut mukanya sulit di tebak.
"Eh itu ara bukan sih?" Vio sambil memerhatikan gadis mungil yang sedang berlari kecil di pinggir lapangan. Tara yang mendengar ucapan vio langsung menoleh ke arah gadis itu. Sesaat ara sudah dekat ke arah tara dan vio, vio langsung menyambar tubuh ara dengan pelukan.
"Raaaa! Lo tumben ga telat." Ucap vio lalu melepaskan pelukannya.
"Lah iya tuh, biasanya.."
"Bareng kevin ." Jawabnya sambil memancarkan senyuman nya secerah matahari pagi.
"Ooo.." jawab kedua temannya ini. Lalu ngangguk ngangguk dengan cengiran.
•••
"Duh! Anjir pelan pelan kek." Idham memegangi perutnya yang terkena lemparan bola dari rio.
"Kenapa sih lo." Tanya idham lagi sambil menepuk bahu rio yang sedang memerhatikan ketiga siswi yang sedang asik mengobrol di pinggir lapangan. Namun tatapan rio berhenti pada satu gadis yang sedang membetulkan sepatu nya di sela sela obrolan mereka.
"Yang pake jaket levis putih inceran gue bro." Timpa idham menyadarkan rio dari tatapan nya pada gadis itu.
"Cantik." Ucapnya pelan.
"Yang lain lah! Jangan inceran gue." Tambah idham.
"Ck, yang mau ngincer inceran lo siapa." Rio berdecak.
"Yang lagi benerin sepatu tuh." Tambahnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARA
JugendliteraturCerita yang Ada senengnya? Ada sedihnya? Ada part yang bikin tegang? Ada part yang bikin baper? Ksel ksel gitu? Ada! Happy Reading!❣️