Chapter 7 [Ara' House]

46 5 1
                                    

Bonus. Blm apa apa udh ngasih bonus.

Double up hore horee❣️
Sebelum baca mari kita doakan para readers yang baca doang ngevote ngga cepet sadar isi hati author cans ini.

Oiya sebelum baca mending vote dulu.
VOTE ⭐️

•Happy Reading•

Masa bodoh dengan popo yang saat ini sedang makan malam enak. Kadang popo melihat kevin dengan tatapan jengkel. Dih kucing ko sok banget ckckck. Ara menyiapkan semua keperluan popo. Mulai dari tempat tidur yang nyaman dan menghangatkan, muat untuk dua kucing itu. botol susu, tempat makan, tempat minum, dan tempat cakar buat popo. Dari pada ia nyakar nyakar sofa orang. Mendingan nyakarin tempat cakarnya. Enak banget kaya raja sumpah!

Tadi nya kevin mau ajak ara keluar, tapi dia mikir dua kali. Pertama ara belum sembuh total, kedua dia lagi asik main sama dua kucing itu. Kevin malah saat ini kesal dan mendumel dalam hatinya sendiri sambil meminum jus strawberry yang tadi ia beli. Meneguk jusnya dengan cepat dan seperkian detik itu juga jusnya habis.

Mungkin 20menit ara sibuk bermain dengan dua kucing itu. Popo benar benar gampang cari muka!

•••

Bi inah datang. Ia membawa beberapa sandwich isi daging,sayuran, dan mayonaise. Kevin yang tadinya duduk dengan posisi menyender kini merapihkan posisi duduknya. Ara yang sedang mengurus popo, juga menoleh ke arah bi inah setelah mendengar suara langkah kaki yang beralaskan sendal rumahan. Popo tergoda dengan aroma daging yang di selimuti dengan sayuran, mayonaise dan roti. Namun dirinya yang tadi hendak berdiri, kini kembali meringkuk karna tak sanggup berjalan mengangkat beban nya. Maksudnya, berat badannya. Benar benar efek kekenyangan.

Popo kembali meringkuk disusul dengan anak popo. Ckckck padahal popo tergoda dengan aroma daging di dalam sandwich itu. Biarin aja biar tau rasanya kesiksa nahan godaan. Mampus!

"Eh nak kevin udah dateng" sapa bi inah.

Kevin tersenyum ramah. Duduk dengan rapih, tidak menyender dan sesekali memerhatikan ara yang tak henti henti nya memanjakan popo. Sial.

"Sekitar dua puluh menitan bi." Jawab kevin.

Bi inah memerhatikan ara. Yang tadi hanya sekali menoleh ke arah bi inah, namun kembali berfokus pada dua kucing itu. Lalu bi inah tersenyum. Sembari duduk memegangi nampan.

"Nak sarah kalo udah pegang kucing emang susah berhentinya." Kata bi inah bisik bisik ke kevin. Kevin hanya ngangguk ngangguk paham sembari ikut tersenyum memerhatikan ara sesekali.

Ara menyudahkan kegiatannya tadi mengurus popo sampai akhirnya dua kucing yang berperan sebagai ibu dan anak itu terlelap. Tanpa izin pada siapapun, ara melangkah pergi ke kamar mandi di kamarnya dengan berjalan santai. Niatnya mau cuci tangan sekalian ganti baju.

Menaiki beberapa anak tangga ara sudah sampai di kamarnya. Ke kamar mandi mencuci tangan, wajah dan juga kakinya. Mandi malem malem kan gabagus juga. Setelah bersih ara beranjak keluar berjalan ke lemari kayu berwarna putih mewah itu mengambil satu set pakaian. Baju warna abu abu muda, dan celana pendek di atas lutut berwarna abu abu tua. Sudah selesai. Penampilan ara kini benar benar natural abis.

Ara sedikit menyisir rambutnya yang panjangnya se lengan bawahnya. Agar terlihat lebih rapih dari sebelumnya. Mungkin saja bi inah masih di ruang tamu nemenin kevin ngobrol ngobrol.

Seperkian detik ia sudah turun ke bawah berniat menghampiri kevin dan bi inah. Namun setelah ia sampai di ruang tamu, ara malah menemukan kevin dalam keadaan tertidur pulas dengan posisi masih terduduk dan melipat tangannya di depan. Wajah nya terlihat damai dan menyenangkan. Memangnya berapa lama sih ara tinggal. Bi inah pun sudah tak ada. Sudah di pastikan bi inah lagi istirahat di kamar. Ara yang sedari tadi memegang ponselnya, kini menekan bulatan di tengah ponselnya yang langsung menyala. memperlihatkan tampilan gambar dan lainnya. Namun ia berfokus pada jam di ponselnya. Tertunjuk bahwa saat ini jam setengah sepuluh malam.

"Udah tidur" - batin ara

Kini ara duduk di karpet berbulu, masih berada di ruang tamu. Menyenderkan kepalanya di meja yang tinggal berisikan 2 potong sandwich yang masih utuh. Memerhatikan wajah kevin yang terlelap meram dengan damainya. Sambil memandangi, ara tersadar ketika ada sebotol jus yang sudah di pastikan itu jus strawberry favoritnya. Kevin pasti tadi beli sekalian buat ara. Tapi ara malah baru sadar sekarang. Perlahan ia membuka tutup botol dan meminumnya dengan perlahan.

Tubuh kevin bergeser berpindah posisi ke kanan. Namun posisinya juga kurang nyaman. Kevin berkedip berusaha mengingat ngingat semuanya. Hampir saja ia terlonjak kaget melihat gadis yang kini sedang menatapnya sambil meminum jus yang tadi ia bawa. Mengucek matanya meyakinkan dirinya bahwa itu benar benar ara.

"Ngh.." suara helaan nafas kevin yang tersadar sepenuhnya. Kevin melenguh. Seketika senyumnya terukir di bibirnya. Memberi ara kode supaya duduk di sampingnya.

Ara bangun dari posisinya saat ini. Masih memegangi botol jus yang tinggal berisikan setengah lagi isinya. Ketika ara sudah duduk di samping kevin, kini kevin langsung memeluknya dengan posisi duduk. Menyesap habis aroma tubuh ara yang benar benar bikin tenang. Seperkian detik kevin menyudahi. Ia mengambil botol jus di tangan ara dan meminum isi yang tinggal setengah itu sampai habis. Tak ada yang tersisa. Setelah itu kevin menaruh botol itu di atas meja.

Kevin mengelus lembut rambut ara. Kembali memeluknya bagaikan boneka penenang. Ara pun merasa begitu nyaman saat kevin memeluknya.

Eh tadi apa? Double up ya? Tpi otak gue ngestuck lagi. Dikit aja gpp lah yaa. Namanya juga bonus. Votenya jgn lupa. Kpn kpn double up lagi yang lebih seru. Wkwkwk.

Vote ⭐️
-Andin-

ARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang