Senorita | Seungsung

6.9K 441 31
                                    

ᴋɪᴍ ꜱᴇᴜɴɢᴍɪɴ x ʜᴀɴ ᴊɪꜱᴜɴɢ
⚠️ᴍᴀᴛᴜʀᴇ ᴄᴏɴᴛᴇɴᴛ ᴀʀᴇᴀ⚠️
HanTupai ᴘʀᴇꜱᴇɴᴛ


ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ♡

°•°•°•°

Suara langkah kaki menggema di lorong lorong kampus yang kini sudah sepi dari hirup pikuk kegiatan para mahasiswa.

Di ujung lorong sana. Terdapat seorang pria manis yang tengah mengerucutkan bibirnya kesal karena orang yang di tunggu tidak kunjung menampakan batang hidungnya.

Dengan aura yang benar benar gelap. Pria tinggi ini tega menarik si manis dengan kasar lalu mendorongnya masuk ke dalam mobil.

"S-seungmin." panggil si pria manis dengan gugup.

Sementara itu, oknum yang di panggil hanya melirik sekilas lalu melajukan mobilnya memecah keheningan sore hari.

Biasanya jika dalam keheningan seperti ini, si manis selalu bercerita heboh tentang kehidupan kampusnya. Entah dosen yang galak ataupun teman temannya yang membolos.

Tapi si manis sadar jika sekarang bukan waktu yang pas untuk berceloteh ria, karena ia yakin besok sampai lusa ia akan berjalan mengangkang dengan syal yang menutupi seluruh lehernya.

Waktu di perjalanan yang harusnya menghabiskan satu jam lebih kini hanya menghabiskan setengah jam kurang. Tangan si manis langsung di tarik dan di hempaskan di kasur oleh si pria tinggi. Pria tinggi ini pun mengukung si manis dan menatapnya intens.

"Han Jisung." Jisung terlonjak saat mendengar suara dingin penuh penekanan dari Seungmin.

"Pria itu siapa?" alis Jisung mengkerut mendengar pertanyaan Seungmin.

Pria? Pria mana?

"Tak usah berpura pura tidak tahu, aku yakin jika kalian berdua memang dekat."

Jisung dekat dengan pria lain? Oh ayolah. Dia jauh 5 meter dari Seungmin saja sudah kena amuk, bagaimana bisa ia dekat dengan pria lain.

"Kenapa diam hah!? Kau mencoba bermain di belakangku!?"

Astaga. Jisung benar benar tidak mengerti arah pikiran Seungmin. Mereka hanya teman tapi kenapa sikap Seungmin sungguh jauh dari kata 'teman'.

Jisung juga tidak bodoh untuk sadar bahwa Seungmin melihatnya lebih dari sekedar teman. Sikapnya, perhatiannya, bahkan sentuhannya sungguh tidak normal bagi seorang teman.

Teman mana yang hobi sekali membuat temannya kesulitan berjalan berhari hari?

Seperti sekarang. Tanpa tahu kesalahan apa yang sudah Jisung perbuat. Seungmin dengan tega terus menusukan jari jari tangannya pada lubang Jisung.

Tubuh Jisung kini sudah benar benar berkeringat dengan mata yang terpejam erat. Kepalanya ia dongak 'kan menahan rasa nikmat dan sakit yang sekaligus itu.

"Eungh, min." entah ini lenguhan Jisung yang ke berapa saat merasakan jari jari Seungmin menyentuh titik nikmatnya.

Tangan Seungmin yang lain menutupi lubang penis Jisung membuat cairan putih yang sedari tadi mendesak untuk keluar menjadi terhalang.

Gila! Jisung benar benar sulit bernafas sekarang. Titik nikmatnya terus Seungmin sentuh tanpa henti.

"L-Lepaskan akhh tanganmu min." Jisung memelas berharap mendapat rasa kasihan dari Seungmin.

Namun naas, rasa cemburu Seungmin lebih besar dari pada rasa kasihannya pada Jisung.

°•°•°•°•°

"Terimakasih." ujar Seungmin sembari menyelimuti Jisung.

Mereka bermain sejak jam 5 sore hingga 11 malam. Pantas saja Jisung benar benar terlihat lelah.

"Sung." panggil Seungmin yang dibalas deheman oleh Jisung.

"Aku tidak suka kau dekat dekat dengan pria lain selain diriku."

Jisung mengelus pipi Seungmin lembut sembari berujar "Bagaimana bisa aku berdekatan dengan pria lain sementara pemilik hati dan duniaku benar benar posesif dan cemburuan seperti ini."

Seungmin menatap datar Jisung yang di balas kekehan kecil oleh Jisung.

"Pokoknya jangan pernah dekat dengan yang lain, mau itu pria atau wanita pokoknya tidak boleh."

"Bagaimana dengan Felix?"

"Tidak."

"Hyunjin?"

"Tidak."

"Minho hyung?"

"Sung, kau mau ku buat mendesah lagi?"

Jisung tertawa puas setelah menjahili Seungmin.

Yah, walaupun hubungan mereka hanya sebatas teman tapi hati mereka tidak bisa berbohong jika perasaan itu lebih dari sekedar 'teman'.

°•°•°•°

©Nyonya Bang

✎𝙃𝘼𝙍𝙀𝙈 | ʰᵃⁿ ʲⁱˢᵘⁿᵍ°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang