don't come to farewell | minsung

4.4K 185 19
                                    

l. minho x h. jisung

written by : pendekaranu

kalian bisa dengar playlist 'sedih' milik kalian sendiri sembari membaca chapter ini.

enjoy!

[]

lagi, mereka tertawa melepas beban dunia. lagi, menghiraukan kenyataan yang memisah paksa keduanya.

bodoh.

katanya, asal berada di sisi satu sama lain mereka akan terus bersama sampai hilang nyawa.

katanya, tidak ada apapun yang dapat mengalahkan kesejatian cinta.

namun jika yang membenci bencang merah dua-dua merupakan pelukis langit, mereka bisa apa? mengemis kekekalan?

salahi aturan alam, artinya kau pantas menerima maki. bahkan dari penciptamu sendiri.

[]

jisung benci menjadi bahan pembicaraan, muak. hubungan dengan kekasih menjadi sebab. ingin sekali memberontak, tapi ia tak memiliki hak mengakhiri kisah cinta atas nama berjuta ejek.

"kamu gak pantas jadi pacar kak minho."

paling sering jisung terima, paling sering pula menyakiti hati rapuhnya. tak dapat lagi jari menghitung berapa kali hati terpecah belah hingga hancur, namun dengan bodohnya ia bentuk kembali menggunakan pecahan-pecahan yang semakin buatnya gugur.

jisung ingin tutup telinga. hiraukan kata-perkata yang diucap serangga, yang menekan dadanya semakin ketat.

mengesampingkan keinginan hati, dengan kehendak otaknya terlintas fraksa-fraksa yang sekejap memenuhi kepala.

penilaian tak datang dari mulut sendiri, melainkan dari mulut lain, bukan?

apakah benar ia tak memiliki hak untuk dicintai? apakah sebuah keharusan dalam tiap-tiap kisah cinta ia akan berakhir ditinggal pergi? pertahanan yang susah payah ia bangun, terdapatkah sebuah kemestian agar benteng itu runtuh hanya karena tergoyahnya selontar janji?

dulu, tanpa memikirkan masa depan kita meneriakkan kata sayang. tanpa sadar jiwa habis dibawa melayang.

pengetahuan tentang cara turun kembali tak dihirau, mendongak menghindari manusia-manusia lain yang asik memandang.

sepanjang jalan yang tertapak, cinta mereka sembunyikan dari ramainya negara. tak akan berjarak, keduanya memotong pergelangan tangan yang tertaut karena tatapan menghukumi tiada tara.

mereka takut, kalut, berkabut.

[]

jisung memainkan ponselnya dengan tangan yang bergetar. sedari dulu rindu tak pernah menelan jiwanya seberat ini.

omong-omong sudah lebih dari empat bulan ia ditinggal pamit tanpa sapaan kembali.

pesan dari kekasih tak pernah melayang pada bilik notifikasi ponsel, menyiksa hati si virgo yang semakin hari semakin rapuh.

nuraninya lelah berharap benda persegi panjang itu akan bersinar cerah menampilkan kabar dari kekasih.

jisung, si matahari seoul kini benar-benar merindukan bulan daegu, alias kekasihnya minho.

musim dingin semakin membekukan diri ketika surya kehilangan sinarnya, tak lagi bersemangat mempertontonkan cerahnya cahaya dalam diri.

"dunia suka siksa kita," gumam jisung sembari mengusap kemeja kekasih yang tergantung rapih di dalam lemari. kemeja yang sempat dibangga-bangga akan menjadi bagian setelannya ketika pernikahan mereka nanti.

✎𝙃𝘼𝙍𝙀𝙈 | ʰᵃⁿ ʲⁱˢᵘⁿᵍ°Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang