✎𝙃𝘼𝙍𝙀𝙈 | ʰᵃⁿ ʲⁱˢᵘⁿᵍ°

Great Night | HyunSung

Selamat Membaca

PRAANGGG

‘DARIPADA KAU SIBUK MENGHAMBURKAN HARTA KU, LEBIH BAIK KAU URUSI ANAK SIALAN ITU’

‘DIA JUGA ANAK MU BODOH’

PLAAKKK

‘JAGA UCAPAN MU JALANG BERANI KAU MENGATAI KU’

‘haiissss tak bisakah mereka bertengkar tanpa merusak barang atau berteriak, mereka pikir hanya mereka yang memiliki telinga, huh?’ pemuda itu -han jisung, atau biasa dipanggil hanji- bermonolog sambil menutup erat kedua telinganya, menghalau suara-suara keras dari luar kamarnya

sudah biasa, sungguh ia sudah amat terbiasa mendengar suara saling mengumpat seperti itu

‘aih kurasa aku butuh beberapa gelas soju’

TRIING

HwangJin

han, aku ingin ke bar langganan kita
kau ingin ikut?

HanJi

Tepat waktu hwang,
Jemput aku
Lewat jendela kamarku

hanji tersenyum senang melihat layar ponselnya lalu bergegas mengganti pakaian nya dengan hodie hitam, beani dan celana senada

sungguh dengan pakaian seperti itu, ia malah terlihat menggemaskan seperti bocah polos yang bermain ke bar

mari kita doakan hanji selamat dari om-om disana

tluukk

‘psstt psstt, hann’

lemparan batu kecil dan bisikan, han sudah hafal mati, itu pasti tuan hwang yang sudah sampai di dekat jendela kamar nya

ia bergegas membuka perlahan jendela nya lalu melompat keluar
kenapa tak lewat pintu utama? han sedang malas berdebat dengan mereka yang ia sebut dengan ‘orangtua’

“trims hwang, kau tau kepala ku pusing mendengar suara-suara di rumah, aku butuh beberapa gelas soju” ucap hanji

“okay, let’s have a great night han” balas hyunjin terkekeh

     ༄ ⋆ ★ ⋆ ❝ gяεαт ηιgнт ❞ ⋆ ★ ⋆ ༄

berisik

kata itulah yang dapat menggambarkan suasana bar malam ini, namun justru berisik inilah yang dinikmati oleh mereka, han dan hyunjin segera duduk di sofa yang berada di pojok lantas memesan beberapa botol minuman yang dapat menyenangkan mereka

sreett CUP

hyunjin menarik hanji kepangkuan nya, lalu mengecup pipi nya sekilas

“jadi, kenapa lagi kali ini?” hyunjin sudah sangat hafal kebiasaan han melompat keluar kamar melewati jendela nya, pasti karena orangtua nya, tapi ia tak tau kali ini masalah apa yang kembali mereka perdebatkan