21

1 0 0
                                    

Happy reading ya guys...

Keesokan harinya aqila libur sekolah dan dia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit melihat keadaan kakaknya.

Saat dia ingin pergi ingin ke rumah sakit tak lama kemudian bibi memanggil aqila.

"Non, diluar ada temen nunggu"- bibi

"Siapa bi? "-tanya aqila

"Itu non cowok nya ganteng, tinggi, baik, kalo ngak salah namanya Nak Ravi non"-titah bibi

Dan itu membuat Aqila terkejut dengan apa barusan yang bibinya katakan itu.

"Hah siapa bi?"-tanya Aqila dengan jelas lagi.

"Nak Ravi non"-bibi.

"Omg.. ternyata gue nggak salah denger yang dibilang sibibik ni, ngapain tuh cowok kesini ya"-batin Aqila.

"Yaudah , makasih ya bik. Bibik boleh balik ke dapur sekarang jangan lupa makan bi"-titah Aqila.

"Iya non permisi"-bibi

Setelah itu Aqila turun untuk menemui Ravi.

Sampai didepan pintu Aqila memang melihat sosok seorang cowok yang sedang berdiri yang seperti sedang menunggunya.

"Hmhm"- aqila berdehem dan membuat Ravi menoleh.

"Untung deh Lo keluar juga capek tau gue nungguin Lo ni, nggak dikasih masuk dulu buat minum gitu"- sindiran Ravi.

"Hmm..yaudah masuk"-kata aqila.

"Iya"-ravi.

"Silahkan duduk gue mau bikinin minum"- aqila.

"Iya makasih,jangan repot" juga ya"- balas Ravi.

"Pede amat lo,siapa juga yang mau repot" karena Lo"- batin aqila.

Lalu aqila menuju dapur dan membuat minum buat tamu menyebalkan itu.

Tak lama aqila kembali ke ruang tamu dengan membawa secangkir minuman.

"Nih silahkan diminum"- kata aqila dengan cuek.

"Iya makasih ya"- balas Ravi sambil tersenyum.

"Btw,Lo tau dari mana rumah gue dan apa maksud serta tujuan Lo kesini?"- tanya aqila.

"Buset dah gue kaya mau ngelamar kerja aja segitu nya diintrogasi"- balas Ravi dengan sedikit tertawa.

"Buruan jawab gue nggak punya waktu lama, gue mau pergi"- perintah aqila.

"Iya" deh gue tau dari temen Lo Nadin
Mau kemana lo"- tanyanya kembali.

"Oo..gue mau ke rumah sakit"- cetus aqila.

"Siapa yang sakit,gue ikut ya"- balas Ravi.

"Bawel amat lu jadi cowok ya nggak usah gue bisa pergi sendiri"- aqila.

"Dan gue nggak suka dibantah Lo tau itu"- Ravi.

Tau lah cowok yang sedang didepan nya ini nggak suka dibantah dan untuk melawannya hanya membuat aqila capek bicara saja.

Aqila pamit sama si bibi untuk pergi ke rumah sakit.

"Bi, aqila pergi dulu ya. Jaga rumah ya bi, jangan lupa makan bi"- perintah aqila.

"Iya non,siap itu mah
Makasih non. Hati" dijalan non"- teriak sibibi dari dapur.

Aqila memang punya pembantu tapi dia tidak pernah membandingkan siapa pun dia. Bibinya sudah dia anggap seperti bagian keluarga million.

Akhirnya aqila pergi dengan Ravi ke rumah sakit.

Ravi melakukan mobilnya ke rumah sakit dengan kecepatan sedang, sehingga membuat aqila tidak mengomel.

Saat di perjalanan ke rumah sakit, aqila mendapatkan telepon dari mamanya.

From call mama💚

Aqila langsung mengangkat nya.

"Hallo ma,ada apa"- tanya aqila.

"Iya sayang kamu jadi ke rumah sakit"- tanya mama kembali.

"Iya ma ini lagi diperjalanan menuju rumah sakit"- aqila.

"Oo gitu ok sayang hati" ya.
Oiya mama minta tolong belikan bubur kesukaan kakak mu ya qila"
- kata mama

"Iya ma seep" aku tau kok ma beli dimana,siap mama nanti aku bawain "- balas aqila.

"Ok deh sayang makasih ya. Ingat hati"- titah mama.

"Iya mama tersayang
Udah dulu ya ma"- aqila.

"Iya sayang"- mama.

Kemudian aqila memutuskan telepon dan dia menoleh ke samping males sebenarnya untuk bicara dengan cowok yang sedang mengemudi itu tapi dengan terpaksa dia harus bicara.

"Gue mau ke tempat jualan bubur dulu di dekat taman"- titah aqila.

"Iya gue tau,tadi gue denger kok"- Ravi.

"Syukur deh dia tau gue ngaka panjang lebar buat bicara"- batin aqila.

Ravi yang fokus mengemudi mengarahkan mobilnya ke dekat taman untuk membeli bubur pesanan mama nya aqila.

Sampai ditaman aqila dan ravi pun segera turun untuk membeli bubur itu. Saat itu memang rami terpaksa mereka mengantri dulu.

Setelah mereka mendapatkan bubur itu aqila dan ravi melanjutkan perjalanan ke rumah sakit untuk menjenguk kakaknya.

Tidak memakan waktu lama akhirnya mereka berdua sampai dirumah sakit. Aqila langsung menuju ruang inap tempat dimana kakaknya dirawat sambil membawa bubur itu.

Aqila sudah jalan lebih dulu dan ravi menyusulnya dibelakang.

Clekk...

Bunyi pintu dibuka ternyata itu aqila yang sudah masuk keruangan kakaknya itu.

"Dek"- sapa Sigit.

"Eh,iya kak ni gue bawa bubur kesukaan Lo kak"- titah aqila.

"Hehe iya makasih adek tersayang"- balas Sigit.

Ravi masih berdiam diri dan akhirnya mama pun bertanya.

"Qila sayang itu siapa"- kata mama sambil menunjuk ke arah ravi.

"Perkenalkan Tante saya Ravi Pratama teman sekelasnya aqila lebih tepatnya teman sebangkunya"- titah ravi.

Belum aqila menjawab pertanyaan mama nya malah udah dijawab duluan sama dia tapi yaudah lah.

"Oo..kamu temannya aqila yang sering jailin aqila ya,tapi kelihatannya kamu baik"- kata mama aqila.

"Eh sebentar kamu dari keluarga Pratama,kamu anaknya Pratama?"- tanya papa aqila yang sedari tadi diam akhirnya mengeluarkan suara.

"Hehe,maaf tante saya udah jahilin aqila. Saya emang baik kok tante "- ravi.

"Iya om,saya dari keluarga Pratama,dan anaknya Pratama. Hmm apa om kenal dengan papa saya?"- tanya Ravi.

"Yaiyalah kenal Pratama itu teman kecil om dan sekarang teman rekan bisnis di kantor. Kami dulu sama mempunyai mimpi dimana kami ingin memiliki perusahaan besar milik sendiri. Nah sepertinya sekarang sudah tercapai"- papa.

"Oo begitu om, saya baru tau om"- Ravi.

"Hmm..udah ni ngobrol nya"- deheman aqila.

"Eh iya sayang maaf putri papa jadi terabaikan"- papa sambil mengusap rambut aqila.

"Iya pa"- aqila.

Jangan lupa vote nya readers wattpad karna itu berharga untuk part selanjutnya.
😇

-***-

I Found SomeoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang