The Heir is Here: Quiet Down, School Prince! ( Part 1 )

Bab 189 dan Bab 190

Bab 189: Masa Depannya, Hidupnya (4)

Kepalanya terasa seperti komputer yang jatuh dan semuanya menjadi kosong.

Bergulir ke bawah layar tanpa berpikir, dia melihat bagian komentar tenggelam dalam penghinaan -

"Aaaah! Idolaku! Bagaimana dia bisa mencium wanita lain ?!"

"Sialan, brengsek itu! Pergi ke neraka! Siapa kamu mencium Bos Yize ?!"

"Dia sangat menjijikkan! Dia tidak akan pernah pantas mendapatkan Kapten Yize!"

"Cari tahu siapa dia! Biarkan dia terbakar amarah penggemar Starry Night!"

"..."

Segala macam ekspresi cabul dan hinaan yang terjadi sampai nenek moyangnya merobek saraf An Xiaxia.

Begitulah showbiz, yang telah memasuki era "konsumsi kecantikan pria."

Dalam berita seperti itu, bintang pria selalu yang sempurna dan gadis itu selalu disalahkan.

Berhala mengumumkan hubungan cinta mereka diperlakukan dengan cara yang sama. Beberapa penggemar memang menawarkan harapan baik mereka, tetapi lebih sering daripada tidak, para pacar akan diserang.

Selain itu, itu adalah pacar Sheng Yize yang populer yang mereka bicarakan di sini. Penggemarnya dikenal karena agresivitas mereka dan sekarang idola mereka terlihat mencium gadis lain, bagaimana mungkin mereka bisa tetap tenang?

Wajah Xiaxia mengering dari semua warna dan dia bahkan tidak menyadari ketika tablet itu tergelincir ke lantai.

Apakah itu salahnya? Apa yang telah dia lakukan untuk membuat seluruh dunia menyerangnya?

"Sudah berhenti bertingkah. Seluruh dunia sekarang tahu kamu adalah pacar Sheng Yize. Kamu bisa tertawa semau kamu!" Qi Yanxi memang memiliki lidah setan. "Kamu benar-benar munafik. Apakah kamu melakukannya padaku sekarang? Aku paling membenci gadis-gadis sepertimu!"

Xiaxia menarik-narik ujung bawah pakaiannya, tampak bingung.

Sheng Yize telah memaksakan ciuman padanya, tapi dialah yang mendapatkan semua penghinaan ...

Dia menggigit bibir bawahnya dan semua warna hilang dari wajahnya. Tangan dan kakinya dingin dan darah mengalir ke kepalanya dengan rasa sakit yang membakar. Semuanya kemudian kembali kepadanya, membuatnya sakit.

Qi Yanxi ingin mengejeknya lagi ketika Sheng Yize kembali. Melihat warna wajah An Xiaxia, dia mengerutkan kening dan melambaikan tangan di depan matanya. "Xiaxia, ada apa?"

An Xiaxia menatap kosong ke udara seolah-olah dia tidak ada di sana.

Sheng Yize melihat sekeliling dan melihat tablet di lantai.

Dia mengambilnya dan alisnya menjadi simpul.

Sial! Seseorang mengambil foto!

Wajahnya gelap, dia memegang tangan Xiaxia. "Biarkan aku membawamu pulang. Jangan pergi ke mana pun dalam beberapa hari ke depan dan jangan membaca apa pun secara online. Xiaxia, percayalah padaku. Aku akan membereskannya."

Xiaxia mengangguk, bibirnya memerah.

Qi Yanxi berteriak di belakang mereka. "Kamu sangat baik pada pacarmu. Betapa menyedihkan itu akan membuat penggemar kecilmu ~"

"Bagaimana hubungannya dengan kamu?" Sheng Yize berkata dengan tidak senang, yang langsung membungkam Qi Yanxi.

Sementara Sheng Yize pergi dengan An Xiaxia, Qi Yanxi ditinggalkan di kamarnya untuk meredam amarahnya tanpa ada yang curhat.