fourth!

48 3 4
                                    

i n  f r a m e

liontinnya prisa~!

.

w r i t e r

s z m/crapsackarin

.

sudah 2 minggu berlalu sejak prisa bersekolah disini. sekolah terasa amat berbeda sekarang. entah terasa lebih baik atau justru terasa semakin buruk, yang jelas rasanya sangat berbeda semenjak gadis itu hadir.

berkat gadis itu pula, tidak ada lagi para bully yang berani mendekatiku. well, jangankan mendekatiku, mereka bahkan tidak berani untuk membicarakanku. sebenarnya, itu membuatku senang. namun di saat yang sama, membuatku bertanya-tanya.

apa gerangan yang sebenarnya sedang terjadi disini?

semenjak prisa berteman denganku, tidak ada seorang pun yang mau mencari masalah denganku. apa mereka takut kepada prisa? kalau iya, mengapa mereka sebegitu takutnya kepada prisa? karena apa? karena dia kaya? karena dia populer? atau karena dia berasal dari keluarga magnolia yang katanya "berstatus tinggi" itu?

aku benar-benar tidak paham dengan pola berpikir manusia.

heran, mengapa hal-hal seperti itu malah dijadikan alasan untuk merasa takut kepada seseorang? kalau begitu, bagaimana dengan mereka yang finansialnya kurang mampu? bagaimana dengan mereka yang kesulitan untuk memanjat tangga sosialita dan tidak populer? jadi menurut orang-orang, mereka yang seperti itu lebih pantas untuk diremehkan dan diinjak-injak daripada yang kaya dan populer, begitu?

ck, miris.

membuatku semakin muak saja dengan dunia ini.

menurutku prisa bukan tipe gadis yang seharusnya ditakuti oleh banyak orang. penampilannya biasa saja, seperti gadis remaja kebanyakan. dia juga tidak jenius ataupun cantik seperti model sampul majalah. perilakunya pun tidak macam-macam, dan secara fisik pun dia tidak tampak jago berkelahi.

tapi jujur, harus kuakui keberaniannya membuka mulut memang luar biasa. dia sama sekali tidak terlihat segan untuk menyampaikan opininya, tidak peduli siapa lawan bicaranya. berbeda sekali denganku yang lebih memilih untuk diam.

iya, aku tahu. jika dibandingkan dengan dia, aku hanyalah seonggok debu yang keberadaanya tidak diinginkan oleh siapapun. terutama oleh manusia-manusia egois itu. kebencianku terhadap mereka melebihi kedalaman samudera pasifik.

tapi anehnya, aku tidak dapat membenci gadis itu.

ada sesuatu yang membuat prisa berbeda dengan manusia lainnya ...

dan aku tidak tahu itu apa.

selama jam pelajaran berlangsung, diam-diam mataku menatapnya.

hingga sekarang pun kepalaku masih terus berkutik oleh pertanyaan,

mengapa aku tidak bisa membenci gadis ini seperti aku membenci manusia lainnya?

aku merasa bodoh karena semalaman aku berusaha mencari-cari alasan untuk membencinya. ya, benar. hanya untuk membencinyapadahal aku sendiri tahu kalau dia sudah pasti tidak sama seperti "para penganut egoisme" itu.

di hari dia menyelamatkanku, itu sudah hampir jam masuk sekolah. bel masuk akan berbunyi kurang dari 5 menit lagi. dia tahu dia sudah terlambat, tetapi dia tetap memutuskan untuk menolongku. dia bahkan tidak peduli dengan resiko apa yang akan dia dapatkan nantinya.

aku kira manusia tidak bisa melakukan hal semacam itu—mementingkan orang lain ketimbang dirinya sendiri. ternyata aku salah, sangat salah.

dan prisa telah membuktikannya kepadaku.

WSOS : Why So Lonely [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang