kapan hari,
semenjak 18 tahun yang lalu aku mulai dihadirkan di bumi
ibu dan bapak menanti, menerka-nerka dengan do’a yang pasti
semoga kelak bisa gemilang di bumi yang renta inikapan hari,
saat tawaku mulai tersiur, melayur-layur, menggempur abu
pun juga air mataku yang bahagia menari bersama malam-malam panjang yang kelabu
harapanmu mulai melaju, menginginkanku tumbuh dengan hati yang membirujangan membisu
jangan mau ditelan waktu
jangan mau diringkuh riuh
semoga harap tak pernah sia
semenjana pada hati yang terus menggali makna
termaktub dalam do’a-do’a pada malam-malam yang panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semenjana
PoesíaPesanku pada semesta; Selamat pukul tiga, selamat mengangkasakan do'a-do'a jangan lengah merangkai harap jangan lelah memperbaik diri sampai waktunya kau kembali. Selamat membaca, sajak-sajak yang dirangkai pukul tiga dengan semenjana semoga bisa be...