Relung Detensi

20 1 0
                                    

/muak, sesak/

duniaku semakin renta
sesak oleh manusia-manusia ultimatum yang senang menganga
siapa yang mau melayakkan diri dengan usaha sewajarnya?
kalau jalan instan saja bisa ditempa

siapa yang mau peduli luapan nurani?
atau ingat bila esok pasti akan mati?
ah, pasai !
tipu daya duniawi di sembah-sembah berahi
sibuk dikejar-kejar hingga mematikan harga diri

setan terbahak-bahak
yang kuat semakin kuat
yang lemah semakin menyerah
yang kaya semakin mudah menguasa
yang miskin semakin dilingkupi kata tak mungkin

semoga Tuhan masih mau memaafkan
memaklumi hati-hati curang yang dikuasa setan
selamat memenangkan kekuasaan dengan uang
selamat meruntuhkan para marginal dengan kanal

tapi ingatlah,
pengawasan Tuhanku tak bisa kau patahkan
selamat mendapatkan hadiah pembalasan
selamat mengikuti jejak para setan hingga kelak engkau dikuburkan

selamat atas hatimu yang tidak mendapat ketenangan
semoga selalu dilingkupi kegelisahan
karena kecurangan
karena membeli hak-hak jutaan hamba dengan uang

Sajak SemenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang