/pada relung lampau/
semena-mena saja,
begitu rasanya jadi manusia
putih kau hitamkan
jelas kau kaburkan
tegap kau runtuhkan
apakah kau tak tampak ada kuman dipelupuk matamu?muak rasanya,
kotormu yang masih ditutupi Tuhan
kau buat membengkokkan jiwa manusia lain yang sedang mencari arah jalan pulang
adakah jiwamu sudah bersih dari dosa-dosa?/pada angin-angin pagi/
jangan takut anakku,
pada jiwa-jiwa yang berusaha meruntuhkanmu
rusaknya nuraninya tidak akan merusak tegar jiwamu
biar dia lupa waktu,
sampai akhirnya buntu
dan kau akan temui dirimu dalam keadaan yang seminau

KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Semenjana
PoesíaPesanku pada semesta; Selamat pukul tiga, selamat mengangkasakan do'a-do'a jangan lengah merangkai harap jangan lelah memperbaik diri sampai waktunya kau kembali. Selamat membaca, sajak-sajak yang dirangkai pukul tiga dengan semenjana semoga bisa be...