Gadis cantik berambut hitam panjang yang tengah duduk menyelonjorkan kaki, tersenyum puas saat melihat nama pemanggil yang masuk ke HP nya sore itu. Dengan berdeham, diapun menggeser tombol hijau dan menjawab: "Halo sayang?"
"Yak Joy! Apa yang udah kamu bilang ke Jaehyun?" Suara Doyoung diseberang terdengar kesal.
"Bilang apa sih sayang?" Erang Joy.
"Kamu cerita ya sama dia soal Chaeyoung?"
"He-em," Jawab Joy santai.
Terdengar Doyoung mendecak. "Aduh, Joy, kan aku udah bilang gak usah ngomongin soal dia ke Jaehyun,"
"Kenapa sih sayang, lambat laun juga dia bakalan tahu kok,"
"Ya tapi gak sekarang. Ini tuh bukan waktu yang tepat,"
Joy menghembuskan nafas berat, beranjak dari posisi duduknya dan berjalan keluar dari ruang latihan. Dia berdiri agak jauh dari tempat itu, mengingat Chaeyoung juga ada disana. "Mau kapan lagi Doyoung? Aku udah gak betah liat dia nempelin Taeyong oppa,"
"Taeyong?"
"Iya, cowok yang disukai Seulgi eonnie loh. Yang ganteng banget tapi gak seganteng kamu hehe," Celetuk Joy.
Terdengar Doyoung hanya mendengus. Joy pun manyun. Dia udah sampe gombalin Doyoung tapi tuh cowok masih aja hatinya sedingin dan sekeras balok es. Dia tau gak sih Joy itu udah tersiksa nunggu dia selesai ngambek!
"Kamu nih! Udah seminggu ngambek, giliran nelfon yang dibahas malah orang lain! Kamu itu gak pekaan banget sih jadi orang!" Semprot Joy kesal.
"Bukan gitu maksudnya Joy--"
"--gak mau tau! Pokoknya nanti malam jemput kita jalan! Bye!" Pungkas Joy lalu menutup telfon. Makan hati dia tuh, punya pacar hobinya ngambek, kalo gak ngambek ya ngomel. Itulah Doyoung.
Tapi sayang, gimana dong?
***
Hari itu hari Jumat. Seulgi masih belum keluar kamar kecuali untuk buang air. Dia bahkan enggak makan dan mandi. Kesabaran Irene pun habis dan akhirnya didobraknya pintu kamar Seulgi.
Seulgi nampak menonton drama di laptop, selimut tebal menutupi kepalanya. Headphone besar menutupi telinganya. Dengan kasar Irene menyentakkan selimut itu dari kepala Seulgi, membuat cewek itu meringis kaget sekaligus kesakitan.
"Aaah eonnie!!" teriak Seulgi sambil melepaskan headphone nya.
"Yahhh!!! Mau sampe kapan lu disini hah?! Liat nih kamar lu sampe bau bangke gini," Irene menutup hidungnya. "Mandi lu sana! Makan juga yang bener! Ini apaan Pringles sampe dua kaleng... ya Tuhan Seuullggii mau mati lu???"
"Mati apaan sih Eon! Ini buktinya aku masih sehat bugar begin-"
"Sehat bugar pala lu peang! Lu cium tuh ketek lu udah bau menyan. Nyamuk nyamuk disini sampe ngungsi gara gara nyium aroma badan lu. Udah dua hari lu kagak mandi. Dua hari ini juga yang masuk ke perut lu cuma Pringles-"
"Sama kopi dingin," tambah Seulgi. Dikamar Seulgi dia menyimpan lemari es kecil tempat dia menyimpan makanan.
"Jawab terooss," sambar Irene makin emosi.
"Aahh eonnie iya deh, entar lagi aku mandi kok," jawab Seulgi.
"Sekarang!" perintah Irene.
"Tunggu eonnie, ini bentar lagi mau adegan kisseu--" Seulgi tiba tiba terdiam. Teringat dia akan kejadian dua malam lalu dimana...
"Aaaahhh!!!" teriaknya tiba-tiba sambil menutup wajahnya.
"Yah! Yah! Napa teriak sih!" Irene memukul lengan Seulgi.