Taeyong rasanya mau nangis.
Sumpah gak bohong.
Nangis beneran nih.
"Disini banget nih?" Tanya Taeyong.
Seulgi mengangguk.
"Sekarang?"
Seulgi mengangguk lagi.
"Nggak,"
"Kenapa?"
Serius dia nanya kenapa?
Aduh. Taeyong udah kehilangan akal menghadapi cewek satu ini. Mau dikatain gila juga dia gak bakal peduli.
"Ada CCTV," Jawab Taeyong ngasal.
"Posisi kita sekarang di blind spot,"
"Terlalu banyak buku,"
"Ini perpustakaan Taeyong-ah, kalo banyak bunga namanya taman,"
"Gue belum mandi,"
"Gue juga,"
"Yah Kang Seulgi!"
"Kenapa? Lu ilfeel ya sama gue? Pengen gue berhenti?" tanya Seulgi. Taeyong gak bisa baca maksud dibalik ucapan Seulgi yang terburu buru dan antusiasme yang ambigu di kedua matanya itu.
"Lu kenapa sih?" Tanya Taeyong kali ini serius.
Seulgi diam.
"Lu pengen berhenti?" tanya Taeyong lagi. "Ya udah berhenti aja kali,"
"Apa?" ujar Seulgi tak percaya.
"Gue emang suka sama lu, Gi, banget, meskipun gue tau lu cuma main-main sama gue. Tapi kalo lu emang mau berhenti ya berhenti aja. Gue udah persiapin diri gue lahir batin. Lu gak perlu merasa terbebani dengan perasaan gue," Terang Taeyong. Kedua mata nya yang sayu itu, badannya yang masih terasa lelah karena semalaman begadang, membuat air mukanya makin terlihat 'frustasi'.
Taeyong pun berdiri dari kursinya, namun Seulgi tetap terduduk di kursinya. "Huh, emang lu siapa?"
"Apa?" Taeyong kurang jelas mendengar Seulgi yang memang menggumam.
"Gue tanya, lu siapa?" sambung Seulgi berdiri. "Ngatur-ngatur perasaan gue. Lu kira ini arus listrik bisa di putus tiba-tiba gitu?"
Taeyong menelan ludah. Seulgi emang kalo udah mode serius gini serem jir.
Seulgi mendekat, hingga jarak wajah mereka tinggal sesenti. "Gue emang udah tunangan, tapi gue gak bisa ngelupain lu. Gak segampang itu,"
Taeyong menatap kedua mata bersorot tajam itu. Bingung. Sekarang dia harus merasakan apa? Senang kah? Atau kesal?
"Apaan sih lu," Taeyong akhirnya memalingkan muka, rasanya canggung banget. "Oh ya, nih!" ucapnya sambil mengeluarkan sebuah kotak berwarna hitam dibalut pita merah dari dalam tas dan memberikannnya ke Seulgi.
"Selamat ulang tahun, sorry gue telat banget ngasih kadonya,"
Seulgi menerima kotak itu, memicingkan matanya. "Ini lingerie ya isinya?"
Taeyong memutar bola matanya. Balik lagi kan, nih cewek mood swing nya aneh bat sumpah. "Buka aja kalo lu emang penasaran banget,"
"Abis kotaknya seksi banget haha," Seulgi tertawa. "Thank you ya. Gue buka entaran aja biar supris,"
"Supris?" Taeyong mengerutkan alis.
"Surprise. Elah, makanya banyak baca novel jadul lu," Ujar Seulgi.
Taeyong mengernyit. Ternyata Seulgi emang selera bacaannya tuh yang old school semua duh...
"Serah lu dah," Komen Taeyong. "Oh ya, lu gak make hadiah ulang tahun dari tunangan lu?"