2

678 48 4
                                    

Pagi itu Taeyong nyaris melewatkan mid test nya. Bangun kesiangan, Taeyong bahkan tidak mandi pergi ke kampus. Untung dia tidak bau badan. Setelah selesai ulangan Taeyong langsung buru-buru meninggalkan ruangan dan pulang. Jarak dari kos ke kampus lumayan dekat, jadi dia lari lari saja.

Saat tengah berlari, tiba-tiba seseorang menabraknya dan tas yang dipegang nya jatuh. Tas itu bahkan belum dikancingnya dengan benar, dan alhasil semua isi tasnya tumpah. Memang hanya sebuah buku dan pena yang ada didalam, tapi Taeyong tetap merasa lelah untuk membungkuk dan mengambil barang-barang itu.

"Yong lu sejak kapan ngerokok?" Taeyong baru menyadari ternyata yang menabraknya adalah Yuta.

Taeyong bingung dengan maksud pertanyaan Yuta. "Gue enggak ngerokok, Yut,"

"Ini rokok siapa?" Yuta menunjukkan kotak rokok berwarna putih ditangannya. "Jatuh dari tas lu,"

Ah, Seulgi. Cewek itu. Setelah membeli rokok, dia malah memberikan rokok itu padanya.

"Mungkin punya orang Yut jatoh ke tas gue. Ambil aja buat lu,"

"Gue juga enggak ngerokok kali, Yong,"

Taeyong diam sejenak. Bahkan Yuta mengira temannya itu melamun. "Yong?"

"Lu tau enggak kalo Seulgi ngerokok?"

"Seulgi? Ya mana gue tau Yong, kan elu yang paling deket sama dia,"

Taeyong pun mengambil kotak rokok itu dari tangan Yuta. "Kayaknya gue kasih Seulgi aja ya," Ujarnya lalu memasukkan benda itu lagi ke dalam tasnya.

Yuta mengernyit bingung, tapi cepat-cepat menghiraukan omongan Taeyong. "Serah lu deh, Yong. Oh ya, temenin gue beli gitar kuy, rusak gitar gue,"

"Kapan?"

"Lah sekarang, masa taon depan,"

"Gue pulang dulu ya, belum mandi soalnya hehe..."

Yuta menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mendecakkan lidah. "Astoge, emang yah lu... Ya udah sana balik. Langsung jumpa di Gangsan ya satu setengah jam lagi,"




***




-- Flashback --


Taeyong duduk di meja panjang dalam minimarket yang menghadap jalanan sambil menikmati kotak nasi nya. Matanya terpaku pada gadis yang berdiri di luar, jari-jari jenjangnya mengapit sebatang rokok dan asap yang keluar dari mulutnya disapu-sapukan angin malam. Ini pertama kalinya Taeyong melihat Seulgi merokok... Dia bahkan sebelumnya yakin kalau gadis itu bukan perokok. Namun malam ini tampaknya dia salah.

Seulgi memang adalah orang yang tak bisa ditebak. Bersama dengannya begitu melelahkan. Setidaknya itulah yang dirasakan Taeyong. Mungkin dia yang lemah sebagai cowok, atau Seulgi memang hanya seperti itu dengan nya.

Karena Seulgi terlihat seperti orang yang berbeda dengan pria itu. Joongki, tunangannya.

Gadis itu menjatuhkan rokoknya ke tanah lalu menginjaknya dengan ujung sepatunya. Taeyong yang menduga bahwa Seulgi akan segera pulang, buru-buru menghabiskan makanannya. Ada sesuatu yang harus ditanyakannya.

Dia pun dengan cepat membuang bekas kotak nasi ke tempat sampah, saat dilihatnya Seulgi kembali masuk ke minimarket. Gadis itu duduk tepat di kursi sebelah tempat Taeyong sebelumnya duduk.

"Gue kirain udah pulang," Ujar Taeyong kembali duduk di tempatnya, di samping Seulgi.

Seulgi tampak menggeser benda kecil yang diletakkannya di atas meja ke arah Taeyong. "Gue enggak ngerokok," Tolak Taeyong halus setelah melihat benda itu.

NCT ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang