7.

434 61 14
                                    

Sesak rasanya saat mendengar berbagai kata yang pria itu lontarkan hanya demi mengusirmu, tapi saat kau menjauh pria itu menariknya kembali.


"Apa maumu tuan oh?"tanya sohyun malas, sehun menariknya sesampai ia masuk ke kampus. Apa yang pria ini mau, ia tak paham dengan jalan pria labil albino didepannya ini.

"Mian...aku ingin egois kali ini."ucap sehun kemudian menarik pinggang sohyun cepat.

SRETTT!!

Sehun mendapati wajah bulat sohyun yang terkejut, lalu menempelkan bibirnya ke bibir sohyun. Gadis itu terdiam, membeku saat menerima perlakuan pria yang notabene nya adalah mantan tunangannya sendiri.

Sohyun terdiam, sedangkan sehun masih menempelkan bibirnya, perlahan-lahan menggigit bibir bawah sohyun dengan pelan untuk masuk lebih dalam, sohyun meremat baju sehun kemudian mulai memejamkan matanya.

Sedangkan di balik dinding empat pasang mata yang memasang wajah datar mereka, sakit memang melihat orang yang mereka sayang berciuman mesra dengan orang lain.

"Jaga kekasihmu, ia menggodaku sehunku..."ucap minji membuat luhan menoleh lalu tersenyum sinis.

"Kekasihmu yg mencium sohyunku duluan,"luhan segera berjalan pergi meninggalkan wanita itu sendirian.

Plakkk!!!

Sohyun tersadar lalu melepaskan tautan mereka, hubungan telah kandas lalu apa ini? Ia segera menatap sehun tajam yang telah menodai bibirnya, dulu apa yang pria itu lakukan? Disentuh saja jijik.

"Jangan pernah mendekatiku!"ancam sohyun lalu pergi berlari dari sana, meninggalkan sehun yang memegangi pipinya yang memerah.

Sehun menoleh mendapati minji tersenyum remeh kearahnya, sehun memejamkan matanya enggan menatap kekasihnya itu.
"Kau anggap aku apa?"tanya minji membuat sehun membuka matanya, menatap minji yang menuntut jawabannya.

"Kita putus."

.

Dalam sebuah ruangan yang dijadikan base camp itu sehun menghela napas lelah, ia membutuhkan saran bukan ledekan atau omelan panjang.
"Sudah kuduga kau akan menyesal, dasar albino bodoh."maki chanyeol

"Biar sohyun untukku saja, ia hanya merusak jalur cinta."tambah baekhyun membuat sehun mengusap wajahnya.

"Diamlah hyung! Aku membutuhkan saran kalian bukan omelan !"frustasi sehun

"sayangnya semua omelan ini masih kurang untukmu hun, lebih baik terima saja takdir barumu."ledek kai membuat sehun memasang wajah sebalnya.

"Bagaimana kalau kau mencari perhatian sohyun kembali?"itu baru yang sehun nantikan, kyungsoo memang baik pikir sehun.

"Bagaimana caranya? Bahkan mendekatinya saja tidak bisa..."keluh sehun membuat chanyeol dan baekhyun tertawa, jahat sekali.

"Lakukan semuanya dengan caramu, aku tau kau yang paling licik diantara kami."ucap kyungsoo lagi-lagi membuat semua tertawa, sehun menekuk wajahnya, ia hanya takut gagal.

"Hei, tak perlu takut... kami akan membantumu, tapi kau harus merelakan kalau sohyun lebih memilih luhan."ucap kai tiba-tiba serius membuat yang lain merinding, apa yang ia makan tadi?

.

Luhan memandang sohyun lekat, gadis itu sedari tadi nampak gelisah setelah baekhyun mengabari kalau sehun kecelakaan. Luhan mengenggam tangan sohyun yang dingin, sangat dingin.

"Apa kau mengkhawatirkannya?"tanya luhan membuat sohyun menoleh lalu terkekeh geli.

"Ani, hanya saja aku merasa lelah..."lirih sohyun membuat luhan mengangguk mengerti, ia menatap jam tangannya.

Sekitar dua jam yang lalu baekhyun menelepon sohyun, sebentar lagi kelas mereka akan selesai. Luhan segera menarik lengan sohyun setelah jam mata kuliah mereka selesai.

"Mau kemana oppa?"tanya sohyun kaget saat pria itu menarik lengannya.

"Ayo kita periksa keadaanmu dulu,"ucap luhan membuat sohyun memilih untuk diam, termasuk di dalam mobil.

Keduanya berjalan menyusuri lorong, bukan memeriksa sohyun tapi menjenguk sehun. Sohyun terus merenggek agar segera pergi dari sana, tapi luhan memaksa.
"Aku tau sedari tadi kau memikirkannya, lebih baik ayo lihat saja keadaannya."ucap luhan membuat sohyun mengalah.

Sohyun menggeser pintu ruang rawat sehun, disana baekhyun chanyeol dan kai duduk mengerjakan tugas mereka; sedangkan sehun asik memainkan ponselnya.

"Sepertinya kau sudah baik-baik saja..."ucap sohyun dengan nada ketus, berbalik pergi meninggalkan luhan yang masih berdiri di sana.

"Sohyun?"sehun segera berlari melepas asal infus yang dipakaikan oleh ayahnya chanyeol, melihat sohyun berlari kencang senyum smirk timbul di wajah albino itu.

"Akhhh..."pekik sehun membuat sohyun menghentikkan langkahnya, melihat reaksi sohyun, sehun segera menjatuhkan tubuhnya ke atas lantai.

Brukkk!!!

Semua mata menatap kearahnya, tak masalah karena saat ini yang ia ingin dapatkan adalah simpati sohyun seorang.
Sohyun meremat jarinya, berbalik ke belakang menatap sehun yang meremat kepalanya.

Tap...tap...

Awalnya hanya jalan pelan, namun sohyun semakin berlari menghampiri sehun saat melihat darah di tangan mantannya itu.
"Apa kau baik-baik saja?"tanya sohyun khawatir membuat sehun menumpukan kepalanya ke bahu sohyun.

"Ani..."jawab sehun singkat, tidakkah wanita itu merasa bahwa sehun semakin manja?

Sehun tersenyum penuh kemenangan saat melihat luhan di sana menatapnya dengan sohyun, tangan pria rusa cina itu mengepal, namun wajahnya tetap terkontrol rapi.

"Aku akan mendapatkan sohyun, karena ia takdirku dan akan selalu seperti itu..."









Terlalu pendek, mohon maaf...

Lagi sakit perut, gak kuat nulis terus (biasa bulan datang saat yang tidak tepat)

Jadi apresiasinya ya^^  bakal up cepat kalau apresiasinya bagus.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Once Again My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang