5.

306 66 18
                                    

Maaf kalau lama 😅😅

Aku lagi baper jadi mood kadang suka ilang, semoga dapet feelnya





Sehun segera pergi keluar dengan raut dingin, tapi berbanding terbalik dengan wajahnya yang pucat. Ia segera menghentikan langkahnya, bersender sebentar di tembok pemilik apartemen tetangga sohyun.
"Argh, sial..."desis sehun merasa pandangannya mulai berputar dan tak jelas.

Ceklek...


"Omo!! nuguseyeo?"tanya pemilik kamar apartemen yang baru saja keluar dan mendapati sehun bersender ditemboknya.

"Argh, maaf saya salah jalan.."ucap sehun lalu pergi begitu saja, menimbulkan perasaan heran pada pemilik apartemen itu. Sehun segera berjalan ke arah lift, ia mendongakkan kepalanya yang serasa berputar-putar pandangannya.

klingg...


Tepat pintu lift terbuka nampak sosok pria yang selama ini membuatnya marah, Xi Luhan. Pria itu datang ke apartemen sohyun dengan bunga ditangannya.
"Eoh? Sehun?"heran luhan, pria itu bahkan terkejut melihat keberadaan sehun yang nampak pucat.

Biasanya pria itu nampak kejam dan dingin, tapi kenapa dia ada dihadapannya?
"Neo gwenchana?"bukan tanpa alasan luhan menanyakan hal ini, kalau saja bukan karena wajah sehun yang nampak pucat, ia tak akan mau membuka pertanyaan.

"Bukan urusanmu."ucap sehun lalu masuk ke dalam lift, meninggalkan luhan yang baru saja keluar, mungkin menuju ke apartemen sohyun pikir sehun.

Sehun berjalan keluar dari lift, ia sudah berada diluar apartemen. Niatnya ingin naik taksi dan pulang lalu tidur menjernihkan pikirannya. Namun pergerakan tangannya yang akan membuka pintu taksi terhenti.

'Tunggu...ke apartemen sohyun?!!'

Seketika mata sehun membola, ia segera berlari berbalik kembali ke arah apartemen. Ia segera menekan tombol lift berkali-kali tanpa jeda, namun serasa lama sekali, ia segera berlari ke tangga darurat.

Pria dan wanita tak boleh bersama berdua didalam apartemen tanpa orang ketiga, pikirnya.

Menaiki tangga darurat dari lantai satu sampai ke lantai lima bukan perkara yang sulit untuknya, namun sekarang rasanya sulit sekali. Pandangannya sering menghitam, belum lagi keringatnya mudah sekali mengalir bebas.

Ia segera berlari, meskipun sedikit lunglai. Ia segera berlari dan menghentikan langkahnya seketika, ia berada diambang pintu membeku.
Sohyun menangis didalam pelukan luhan, seluruh perabotan dalam apartemen sohyun sangat kacau akibat ulahnya.

'Untuk apa ia kemari? Untuk apa ia berlari menaiki tangga darurat dari lantai satu sampai lantai lima? Untuk apa ia menghampiri sohyun yang saat ini menangis dipelukan luhan?'batin sehun terus berperang.

Sampai tubuhnya ambruk seketika didepan pintu, mungkin ia tak lagi kuat menopang tubuhnya.


Brukkhh!!!


Matanya sebelum tertutup rapat dapat melihat wajah keterkejutan sohyun, gadis itu melepaskan pelukan luhan dan berlari kearahnya.

Once Again My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang