Fourth • The 1ˢᵗ Reason

3.3K 539 29
                                    




📻









"Na Jaemin! Wake up!"


Pekikan dahsyat dari nyonya Na berhasil membuat Jaemin terlonjak kaget; seketika terbangun dari tidur pulasnya dan langsung kebingungan dengan situasi yang sedang terjadi.


Ketika nyawanya sudah terkumpul, ia mendecak seraya mengusap wajahnya dengan kasar. "Ini masih terlalu pagi, Mum! For God's sake!"


"Berhenti bertingkah seperti Ayahmu. Kau tahu Mum benci melihatnya!" balas Nyonya Na seraya membuka tirai jendela lebar-lebar.


Jaemin mendesis jengkel. "Apa hubungannya dengan Dad?"


"Tingkah kalian di pagi hari sama-sama menyebalkan. Dan itu membuat Mum kesal."


Itu kalimat terakhir yang Nyonya Na katakan sebelum dia keluar dari kamar, meninggalkan Putranya yang sibuk mengumpat di balik selimut.


"Dad yang begitu. Dad yang begini. Astaga... bisa gila aku!" geram Jaemin sambil menendang-nendang selimutnya hingga terjatuh ke lantai.


Beberapa saat kemudian,


Jaemin mengira kalau harinya tidak akan bisa lebih buruk, tapi ternyata dia salah. Semalam Jeno memang sudah mengembalikan mobilnya, tetapi dengan tangki bensin yang kosong.


Ia kembali mengumpat tanpa henti di halaman rumahnya sambil menendang dan memaki mobilnya yang tidak bisa dihidupkan. Keanarkisannya itu disaksikan oleh beberapa pelayan yang sedang sibuk menyapu halaman depan.


"Terus? Naik bus? Begitu?!" omelnya seraya memberikan tendangan terakhir pada ban belakang mobilnya lalu berjalan sambil mengentakan kakinya dengan kesal menuju halte bus terdekat.


Setelah beberapa menit, ia kini sudah sampai di sekolah. Dan... ya, semua orang bisa melihat betapa buruk suasana hatinya hanya dengan melihat wajanya yang ditekuk masam.


"Apa yang kau lihat?!" sentak Jaemin saat ia berpapasan dengan salah seorang murid kelas satu, yang tanpa sengaja bertukar tatap dengannya.


"Oi! Najem!!" seru Haechan dari balik jendela mobil Ayahnya.


Jaemin menulikan indera pendengaran, tetap berjalan, dan menghiraukan Haechan yang kini berlari mengejarnya.


"Oi! Mesum! Berhenti!" Haechan berhasil menggapai tas ransel sahabatnya itu dan menariknya ke belakang; membuatnya hampir terjatuh.


"Mau apa kau?!" tanya Jaemin gusar.


10 Reasons to Hate You || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang