Sixteenth • Blast From The Past

2.1K 398 24
                                    




📻









Terhitung seminggu sudah Jeno tinggal di Kabin dan pagi ini, ketika hendak membuat sarapan, dia akhirnya menyadari kalau dia sudah kehabisan stok bahan makanan.


Menghela nafas berat, Jeno menutup lemari es setelah sebelumnya mengambil dua butir telur dan sebuah paprika merah dari dalam sana.


Sarapan dengan omurice dan secangkir teh jasmine mungkin ide yang bagus, pikirnya.


Setelah selesai sarapan, ia berencana untuk pergi ke kota terdekat untuk membeli bahan makanan dan keperluan lainnya. Tetapi ketika ia membuka pintu, seseorang sudah berdiri threshold dengan senyuman lebar; memamerkan dua kantung belanja besar yang terisi penuh.


"Hei, Kiddo!"


"Ayah!" Jeno tersenyum lebar ketika melihat wajah berseri Tuan Park yang menyapanya pagi ini.


"Ayah tahu kau ada di sini," ujar Tuan Park seraya masuk ke dalam dan langsung menuju ke dapur.


Jeno mengikutinya dari belakang, tatapannya tertumbuk pada punggung Ayahnya.


Bisa terlihat jelas kalau bahu lebar yang dulu tegap itu kini hampir tenggelam akibat terlalu banyak tekanan dari belt gitar yang selalu dimainkannya di bar atau festival.


"Ayah? Apa Ayah sudah makan?" tanya Jeno sambil membantu Tuan Park mengatur barang belanjaan.


"Yep!" Tuan Park menilik ekspresi Jeno dengan seksama. "Jen?"


"Ya, Ayah?"


"Ada apa dengan raut wajah masam itu?"


"Eung?"


Tuan Park memiringkan kepala dan mengatupkan bibirnya dengan rapat. "Hm... apa yang sedang kau pikirkan? Apa ada sesuatu yang salah?" tanyanya lagi.


"Ada yang salah?" Jeno balas bertanya. "Uh... aku baik-baik saja, Ayah," kilahnya.


"Sudah jelas ada yang salah. Kau sedang menyembunyikan sesuatu dari Ayah, bukan?"


Alih-alih menjawab pertanyaan ayahnya, Jeno malah sibuk menata telur-telur dan mengatur susunan kotak susu di lemari es.


Tuan Park mengulas senyum tampan mengambil sekaleng beer dari kantung belanja. Dibukanya dengan cepat lalu menyesapnya perlahan.

10 Reasons to Hate You || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang