"Kau yakin?" Tanya seorang gadis pada gadis lain di depannya yang sedang menyesap segelas teh panas dengan tenang.
"Tentang?" Jawabnya setelah terdiam cukup lama. Ia menghela nafas berat. "Biarkan itu berjalan dulu Chaeyeon, Kau tau kan...maksudku" jawabnya terlihat ragu.
Gadis yang dipanggil Chaeyeon itu hanya bisa menatap gadis di depannya, yang lebih tepat sahabatnya itu dengan tatapan yang bisa dibilang..iba?
Chaeyeon tau betul apa yang telah dilewati oleh sahabatnya. Ia telah menemaninya melalui masa-masa sulit itu hingga saat ini. Membiarkan sahabatnya pergi dengan pria lain 'lagi' itu benar-benar tidak bisa dibiarkan. Chaeyeon sudah tau itu akan berakhir seperti apa dan bagaimana.
"Jangan melakukan itu lagi Sakura" ucapnya sambil menusuk tomat cherry di piring "Kau tidak belajar dari pengalaman sebelumnya?"
Gadis itu-Sakura, hanya diam memalingkan wajahnya ke jendela luar cafe dengan pandangan sendu. Dia tau apa yang dilakukannya ini mungkin berakhir sama atau bahkan lebih buruk dari yang terakhir kalinya.
"Tentu saja Aku belajar dari itu semua Chaeyeon"
"Lalu kenapa Kau ingin melakukannya lagi?" Tanyanya Cepat "Jika Kau tau itu akan berakhir sama"
"Aku tidak tau"
Sakura kembali menghela nafas. "Aku hanya mengikuti alur kehidupan Chae" lanjutnya.
Merasa tidak puas dengan jawaban Sakura, Chaeyeon merotasikan matanya jengah. "Dan membuatmu berusaha mencari perasaan itu lagi? Oh tidak, Aku tidak akan mengizinkanmu Sakura"
Sakura mengalihkan matanya dari luar, menunduk dan memperhatikan tangannya yang sedang bertaut pelan di bawah meja. Ia sedang bergelut dengan pikirannya, mencoba mencerna perkataan Chaeyeon tadi.
Chaeyeon tersentak tatkala Sakura dengan tiba-tiba mengangkat wajahnya dan menatap Chaeyeon dengan tatapan tajam.
"Apa Kau tidak ingin melihatku bahagia Chae?"
"Ap-Apa?"
"Perkataanmu tadi, seolah Aku tidak akan bisa menemukannya"
Entah kenapa Sakura merasa marah dengan ucapan Chaeyeon. Dia tau Chaeyeon adalah sahabatnya, yang paling mengerti dirinya dan orang pertama yang akan Sakura hubungi jika ada sesuatu. Tapi perkataannya tadi benar-benar membuat Sakura kesal.
Sakura menganggap Chaeyeon seakan mengatakan hal yang Sakura lakukan itu akan sia-sia. Sakura tau akhirnya akan sama namun Ia sekarang sedang berusaha dan Chaeyeon 'sahabatnya' ini seakan mencoba untuk mencegahnya melakukan itu.
"Apa Kau ingin melihatku sendiri seumur hidupku? Aku sedang berusaha Chae, tidak bisakah Kau mendukungku"
Air mata Sakura perlahan turun. Pikirannya kalut mengingat hal itu. Sakura merasa menjadi manusia abnormal yang tidak pantas untuk hidup di dunia. Ia bahkan bertanya-tanya dosa apa yang sudah di perbuatnya sehingga hal ini bisa menimpa dirinya.
"Aku hanya tidak ingin sendirian, Aku hanya ingin hidup seperti orang normal lainnya" Sakura terisak pelan, tak ingin mengganggu pengunjung Cafe yang sialnya sedang ramai.
Chaeyeon terdiam menatap Sakura sendu. Sungguh, Chaeyeon tak bermaksud. Melihat Sakura sendirian seumur hidup? Itu adalah hal yang paling Chaeyeon hindari dan ia pastikan itu tidak akan terjadi pada Sakura.
"Kau salah paham Sakura, Aku hanya tidak bisa melihatmu kembali dengan air mata yang jatuh dari mata indahmu itu" Chaeyeon mengangkat tangannya, membawanya menuju bahu kanan Sakura "Kau tidak pantas untuk itu Sakura. Kau pantas bahagia"
Melepas tangannya perlahan,Chaeyeon melanjutkan "Tidakkah Kau tau" Chaeyeon menundukkan pandangannya. "Setiap Kau kembali padaku dengan air mata itu, Aku juga merasa sakit dan ingin menangis. Namun daripada terlarut bersama dengan air mata, Aku lebih memilih menariknya kembali dan mencoba membuatmu tersenyum"
Sakura menatap Chaeyeon yang sedang tersenyum tulus padanya. Tak ada kebohongan yang bisa Sakura lihat dari mata Chaeyeon.
Melihat itu Sakura merasa bersalah karena menuduhnya seperti tadi dan tidak berpikir jauh. Orang mana di dunia ini yang kuat saat melihat Sahabatnya tersakiti dan bersedih karena suatu hal. Kecuali jika ia bermuka dua. Tidak ada satupun. Itu juga berlaku untuk Chaeyeon.
Chaeyeon-pun bukan orang kemarin sore yang baru berada di samping Sakura. Chaeyeon telah menemaninya sejak ia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Memang Sakura selalu bersama dengan teman-teman lain, namun hanya Chaeyeon yang benar-benar Sakura beri tau segala rahasia yang ada di hidupnya.
Chaeyeon adalah satu-satunya orang yang Sakura percaya. Begitu juga sebaliknya. Sakura sudah menganggap Chaeyeon sebagai malaikatnya karena di segala kondisi Sakura, Chaeyeonlah orang pertama yang akan datang. Bahkan orang tuanya dan saudara-nya yang memiliki ikatan darah dengan Sakura kalah akan hal itu.
"Ak-Aku minta maaf Chae" Ucapnya terbata. Sakura semakin terisak, menyadari kebodohannya tadi.
Melihat itu bukannya senang, Chaeyeon malah menatap sekeliling cafe dengan pandangan takut.
"Astaga! jangan menangis Kura, Aku tidak marah!" Bisik Chaeyeon sambil memajukan badannya ke arah Sakura "Hentikan tangisanmu, kita jadi pusat perhatian sekarang"
Ah sial sekali, rutuk Chaeyeon dalam hati. Kenapa pula ia tadi memilih menunggu Sakura dengan duduk di meja yang berada di tengah ruangan seperti ini.
Sakura menatap sekeliling cafe sambil sesekali terisak. Mendengar orang-orang mulai berbisik, ia merutuk dalam hati. Oh bodohnya Kau Sakura. Lihatlah sekarang orang-orang menatap aneh ke arah kalian berdua.
Perlahan Sakura menghentikan tangisnya, walau isakannya masih terdengar pelan.
Chaeyeon akhirnya menghela napas lega dan membanting tubuhnya ke punggung kursi.
"Bagus Kkura bagus sekali, setelah ini orang-orang akan menuduhku sebagai senior yang membully juniornya" cibir Chaeyeon, menyadari gadis Ponytail di depannya ini memiliki wajah yang terlihat jauh lebih muda.
Padahal usia Sakura lebih tua darinya. Sial sekali.
Sakura tertawa kecil di tengah isakannya tidak menyadari bahwa sekarang bibir Chaeyeon perlahan terangkat membentuk senyuman. Ia lega bisa melihat senyuman itu kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Angel | TaeKkura
أدب الهواة(HIATUS) Taehyung, seorang CEO Emerald Corp yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan pelanggan spesial Ibu-nya, Sakura. Benih-benih cinta mulai tumbuh bersamaan dengan sebuah rahasia yang perlahan terungkap membuatnya seperti sedang dihantam b...