6 - I Need a Reason

300 35 7
                                    

"Bi, dimana Appa?" Tanya Sakura pada bibi Jung, salah satu pelayan dirumahnya saat turun dari lantai dua berniat untuk sarapan.

Sakura bertanya bukan tanpa alasan. Sejak tiga hari yang lalu Sakura tidak melihat wujud Ayahnya yang setiap pagi selalu menyempatkan diri untuk sarapan.

"Tuan belum pulang sedari kemarin Non"

"Sugguh? Bahkan dihari minggu?" Sakura menghela napasnya.

Ayahnya memang selalu sibuk, pergi pagi saat Sakura masih tidur lalu pulang larut malam saat Sakura telah tertidur pula. Ayahnya juga sering lembur bahkan tidak pulang kerumah tapi dia akan selalu menyempatkan diri untuk pulang saat weekend tiba dan menampakkan wajahnya didepan Sakura sembari memakan sarapannya.

Hal ini tentu saja membuat Sakura khawatir.

Atau jangan-jangan

"Bi tolong bekalkan sarapannya ya"

T♡S

"Oh Sakura-sshi, pagi sekali kau berkunjung. Ingin menemui Ayahmu?"

Langkah Sakura terhenti saat berpapasan dengan Perawat Kang.

Sakura mengangguk ringan "Iya, apa Ayah-ku ada diruangannya?"

"Ya dia ada disana" jawabnya lalu melihat benda yang dibawa Sakura "Apa itu sarapan? Kebetulan Ayahmu dari tadi pagi belum turun kesini"

Sakura menoleh singkat pada kotak bekal yang dibawanya

"Ah iya, sebaiknya Aku segera keruangannya, Permisi" Sakura sedikit membungkuk dan segera melangkahkan kakinya kedalam lift, ia menekan angka 7 dimana ruangan Ayahnya berada.

"Aish Aku lupa bertanya hal yang penting tadi pada perawat Kang" sesalnya.

Dentingan berbunyi disertai pintu lift yang terbuka. Segera Sakura melangkah ke ruangan Ayah-nya yang berada di ujung lorong setelah berbelok kearah kiri dari pintu lift.

Tok!tok!

"Ayah, ini Aku"

Tok!tok!

Tak ada sahutan dari dalam membuat Sakura berinisiatif membuka pintu ruangan sendiri.

Tidak dikunci

Hal pertama yang dilihatnya adalah Ayahnya yang sedang tertidur di sofa dengan berselimut kain bermotif kotak berwarna biru.

Sakura mengernyit

Terdapat banyak bungkusan makanan di meja dan beberapa berkas penting. Ruangan Ayahnya sekarang tampak sedikit berantakan. Sakura menghela napas lalu berjalan menghampiri Ayahnya yang tertidur pulas.

Ia meletakkan kotak bekalnya lalu segera merapihkan meja tersebut dengan pelan tak ingin membuat suara yang dapat membangunkan Ayahnya.

Aktivitas Sakura teralihkan saat mendengar suara getaran dari Smartphone Ayahnya yang terletak diatas meja kerja. Dengan ragu Sakura melirik Ayahnya yang masih tertidur pulas, saat telah yakin Ayahnya belum akan bangun, perlahan Sakura mendekat ke meja kerja tersebut.

Sakura mengambilnya, seketika hatinya mencelos saat melihat panggilan masuk dengan nama yang sangat familiar. Sakura meremat kuat benda persegi itu dan menutup mata mencoba menetralkan emosi yang dengan cepat telah menguasainya.

Black Angel | TaeKkuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang