1 - Bastard

495 47 2
                                    

"Taehyung-ah!" Panggil wanita paruh baya dari arah dapur. Dengan tergopoh, Taehyung berlari menuju asal suara, ia berhenti sesekali karena berusaha untuk memakai celana bahan hitamnya.

"Taehyung! Dimana Kau?" Teriaknya lagi

"Tunggu Eomma! Aish" Taehyung yang kesal dengan celana bahannya ini hanya pasrah berjalan cepat dengan menyeret kakinya, tentu saja karena celana yang tidak sempat ia pakai kini jatuh teronggok di kedua kaki menyisakan boxer hitamnya.

Kenapa pula Eomma memanggilku saat memakai celana!-rutuknya dalam hati. Jika tak dipenuhi telinganya akan sakit mendengar seharian penuh ocehan Eommanya yang akan menyebut Taehyung anak durhaka karena tidak menuruti ucapan orang tua.

"Kenapa?" Tanyanya saat sudah berada di ambang pintu dapur.

"Ini- Yak! Apa-apaan Kau ini!" Teriak Eommanya kembali saat melihat keadaan Taehyung.

Taehyung segera menutup kedua telinganya sambil meringis.

"Astaga, tidak bisakah Eomma tidak berteriak? Kupingku sakit"

Melihat keadaan anaknya yang berdiri dengan celana yang jatuh menutupi kedua kakinya. Nyonya Kim menggeleng prihatin.

"Eomma tak percaya pernah melahirkan anak seperti dirimu" Ucapnya sambil meletakkan barang yang tadi di pegangnya di pantry. "Ya! Sejak kapan Eomma mengajarkanmu berkeliling rumah dengan tidak memakai celana huh!"

"Apa! Kenapa Aku yang salah. Eomma memanggil saat aku sedang berpakaian!" Taehyung tak mau kalah.

"Nah nah sudah berani membantah?" Nyonya Kim melihat sekeliling, menemukan sesuatu dan mengambilnya. "Bagaimana jika Bibi Park melihatmu seperti ini? Mau di taruh dimana wajah Eomma!" Ucapnya sambil mengarahkan spatula ke arah anaknya.

Taehyung bergidik ngeri melihat spatula itu naik turun mengarah kearahnya seakan ingin menembus perutnya saat itu juga.

Eommanya sangat mengerikan ketika marah. Satu pelajaran lagi yang harus Taehyung catat, jangan pernah mencoba melawan Eomma-mu!

"Jangan bermain kasar Eomma. Aku kan tidak sengaja mengatakannya hehe" Ucapnya menampilkan senyum kotak yang terlihat dipaksakan.

Nyonya Kim menatap anaknya sinis. "Pakai celanamu itu! Tidak sopan berpakaian seperti itu di depan wanita. Bagaimana dengan istrimu nanti! Bisa-bisa dia depresi menghadapi dirimu itu" rutuk Nyonya Kim tanpa henti, berbalik kembali mengambil benda yang tadi diletaknya di pantry.

Taehyung memakai celana sambil menggerakkan mulutnya mengikuti ucapan Nyonya Kim tanpa suara. Punya nyawa berapa dia berani mengejek Nyonya Kim.

"Lagipula Eomma Ibuku. Sudah biasa melihatku seperti ini" gumamnya kecil

"Apa Kau bilang?" Nyonya Kim tiba-tiba berbalik melihatnya sinis.

"Ehehe tidak ada Eomma" jawab Taehyung takut. Tidak habis pikir dia, pendengaran Eommanya masih sangat tajam di usia yang tak bisa dibilang muda. Padahal dia yakin tadi bergumam sangat kecil. "Hebat juga, padahal suaraku sangat kecil"

Kecil kepalamu! Bergumam seperti berbicara, berbicara seperti berteriak!- rutuk Nyonya Kim

"Ini" Nyonya Kim menyodorkan buket bunga mawar putih yang sangat cantik. "Seperti biasa antarkan ini ke toko. Hari ini pelanggan setia Eomma akan mengambilnya"

Taehyung meraih buket bunga yang cantik itu dengan terpesona. Tangan Eommanya benar-benar ajaib. Bisa merangkai buket bunga seindah ini. Tak seperti dirinya yang malah sering merusak barang Eommanya.

"Sepertinya pelanggan Eomma sangat spesial ya. Hingga Eomma sendiri yang merangkai buket ini" Taehyung menatap Eomma-nya yang tersenyum seperti menerawang sesuatu membuat satu alis Taehyung terangkat.

Black Angel | TaeKkuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang