•Prolog•

135 36 4
                                    

🌷السلام عليكم ورحمه الله🌷

It's my first story😇

***

Di sore hari Bu Aisyah -Umi Ainun- menghadiri arisan komplek perumahan di rumah Bu Dzakirah. Dan tak lupa membawa putri bungsunya yang memasuki umur 4 tahun

"Halo Ainun kenalkan ini anak tante. Umur kamu tak jauh beda dengan anak tante." Sapa Bu Dzakirah mengenalkan putranya.

"Hai namanku Ainun. Nama Kakak siapa?." Ainun mengulurkan tangannya untuk berkenalan tak luput dengan senyum manisnya.

"Aku Athar." Jawab anak laki laki berumuran 6 tahun yang berada di samping Bu Dzakirah menerima uluran tangan Ainun.

"Yasudah Bu kami pamit dulu soalnya mau maghrib." Pamit Bu Aisyah pada Bu Dzakirah.

"Oh iya Bu Aisyah silahkan dan terima kasih sudah datang. Ainun sering sering kesini ya Athar soalnya gak ada temen." Sahut Bu Dzakirah ramah.

"Iya tante. Assalamu'alaikum." Ainun menyalami Bu Dzakirah dan mulai meninggalkan perkarangan rumah Gibran.

"Waalaikumsalam." Bu Dzakirah menjawab salam Ainun yang sudah menghilang dari rumahnya.

Itulah awal dari perkenalan dua insan antara Ainun dan Athar. Dan sejak hari itu Ainun sering mengunjungi rumah keluarga Gibran dan mengenal setiap anggota keluarganya.

Ainun merasa di terima di keluarga Gibran dan hendak di jodohkan oleh Athar.

***

12 tahun kemudian...

SMA Muhammadiyah VI adalah sekolah islam berfavorit yang telah memborong juara tartil dan qori'.

Bel istirahat telah berbunyi sejak 15 menit yang lalu.

Seorang gadis melihat ke kanan dan kiri kantin yang tak kunjung menemukan seseorang yang ditunggunya sejak tadi.

Kantin pun mulai riuh akan kedatangan Pria keturunan Arab yang memasuki kantin ya dia adalah -Afran Athar Gibran-

Athar melihat seluruh penjuru kantin dan menemukan seorang gadis yang menggunakan khimar putih yang sedang duduk membelakangi dirinya. Ia pun mendekati meja gadis tersebut.

"Ainun maaf kelamaan." Kata Athar pada gadis itu yang bernama -Ainun Azhka Hafizhah- orang yang menunggu dirinya.

Merasa namanya di panggil Ainun mendongakkan kepalanya.
"Ndak usah minta maaf kak." Ainun menjawab sambil menatap mata biru laut Athar yang indah.

Astagfirullah, batinnya. Ainun cepat cepat memalingkan pandangannya.

"Ini bekal yang Umi titip untuk Kak Athar makan." Lanjutnya memberikan bekal makanan berwarna ungu pada Athar.

"Makasih ya nun."

"Sama-sama kak."

Athar pun memakan bekal yang telah diberikan Ainun ia sempat memberikan pujian atas masakannya membuat pipi sang empu memerah. Ainun mulai menyusul Athar memakan bekalnya sampai Bel istirahat pun berbunyi.

***

🌷والسلام عليكم ورحمه الله🌷

Vote and comment cerita ini😇

Salam hangat,
Sulistya A. S

Ana Uhibbuka FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang