🌷اسلام عليكم ورحمه الله🌷
Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan terhadap duniawi.
(Imam Al-Ghazali)***
Bel SMA Muhammadiyah VI berbunyi menggelegar di seluruh penjuru sekolah. Para siswa maupun siswi berhamburan keluar kelas dengan wajah yang lelah juga bahagia. Ada yang ke parkiran, ada yang masih nongkrong di warung ada pula yang sudah dijemput.
Hari ini Ainun harus ikut Athar sebab Ayahnya masih lembur dan Abangnya sedang bersiap-siap untuk kuliah kembali. Ainun sedang menunggu di gerbang sekolah bersama Fira yang senantiasa berada di samping nya.
"Nun kenapa kamu gak ikut aku saja?" Ujar Fira menawarkan tumpangan
Ainun menggeleng pelan. "Makasih, tapi Abi udah bilang ke kak Athar nanti aku kan gak enak." Ucap Ainun menolak secara halus Fira hanya mengangguk paham.
Bunyi klakson membuat mereka berdua menoleh ke arah asal suara tersebut. Ternyata suara itu berasal dari Athar yang sedang menaiki motor scoopy hitam. Ainun pun segera menaikinya dan berpamitan pada Fira.
"Fir aku duluan, Assalamu'alaikum."
"Waalaikumsalam, hati-hati ya."
Disepanjang perjalanan hanya ada keheningan dikeduanya. Mereka berdua sama-sama bingung untuk mencari topik pembicaraan.
Sampai Athar berdehem. "Ehem. Bang Haris hari ini pulang ya?"
Seakan tersadar dari lamunannya Ainun menjawab dengan gugup. "Ah iya kak, kenapa?" Ucap Ainun yang menatap jalan
"Gapapa cuman tanya."
Tidak ada lagi pembicaraan perjalanan pulang Ainun seakan sangat lambat padahal jarak dari sekolah ke rumah Ainun hanya 2 kilometer.
Beruntungnya Ainun tak harus berlama-lama bersama Athar sebab ia sudah sampai di rumahnya dengan keadaan selamat ia pun mengucapkan 'Alhamdulillah' dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Athar.
"Kak Athar gak mau mampir?"
"Gak makasih kakak barusan disuruh langsung pulang sama Bunda. Kalau gitu Assalamu'alaikum" Sahut Athar yang mulai menjalankan motornya lagu hingga hilang dibalik kepadatan sore.
Ainun pun menjawab salam Athar dalam hati sambil menatap jalan. Ia pun langsung memasuki rumahnya yang terlihat sepi kemana orang rumah?
"Assalamu'alaikum. Umi, Abi, Bang Haris kalian ada di rumah?" Ainun berjalan ke arah dapur dengan takut-takut
Terdengar suara percikan air di dapur perlahan Ainun mendekati asal suara tersebut. Terlihat nya wanita paruh baya sedang asik mencuci sayuran. Tanpa menyadari kehadiran nya.
"Astaghfirullah, Umi bikin Ainun kaget saja. Ainun kira siapa takutnya ada orang asing masuk soalnya ada bunyi suara, salam Ainun juga gak dijawab." Ujarnya bernafas lega sambil mengelus dada ia sungguh ketakutan, bagaimana jika ada orang jahat masuk kan bahaya.
Bu Aisyah membalikkan badan mendengar suara dari si bungsu. Rupanya ia sudah pulang dari sekolah nya mungkin karena terlalu asik ia seakan tak merasakan kehadiran nya.
"Maaf ya nak Umi gak kedengeran jadinya salam kamu Umi gak jawab."
"Umi gak usah minta maaf, namanya juga manusia kadang salah dan lupa." Ujar Ainun tersenyum memaklumi, Ia melihat banyak bahan-bahan masakan di dapurnya lalu menatap Umi nya bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuka Fillah
Genç KurguDi mulai dari pertemuan dua insan hingga menceritakan segala kisah di dalam keduanya. "Saya akan berusaha untuk mendampingi mu dan menuntunmu ke jalan-Nya, hingga kita akan bertemu kembali di Surga-Nya." -Afran Athar Gibran- "Saya percaya pada All...