7. Jenuh

90 24 8
                                    

Kau berikan luka, tapi tak kau beri hati ini penawarnya.
Lantas apa yang harus aku perbuat untuk menyembuhkannya?
Sungguh aku bingung dibuatnya.

Adakah rasa di hatimu untukku, walau hanya setitik saja?
Mengapa aku bertanya-tanya, padahal jelasku tahu jawabannya.
Cukuplah diri ini membuang-buang waktu untuk mencintainya.
Karena sudah tak ada artinya apa-apa.

Hati kenapa kau tak mau mengerti, diri ini sudah lelah berjuang sendiri.
Kapan kau akan berhenti mencintai, padahal kau tau luka pasti yang akan menghampiri.
Kenapa kau tega hati, membuat rasa seperti ini?
Kenapa tak kau ganti saja dengan yang layak memiliki dan menempati.

Sakit?
Iya sakit yang berdatangan, karena cinta yang bertepuk sebelah tangan.
Duhai, tak pernahkah kau sadari?
Bahwa ada aku disini yang sabar menanti.

Menanti kepekaanmu.
Menanti kedatanganmu untuk menyempurnakan separuh agamaku.
Menanti hari tua bersamamu.
Serta menanti kehidupan dunia akhirat berdua denganmu.

Mimpi!
Jelas mimpi yang aku khayalkan saat ini.
Jangankan dia tau perasaanku, bertegur sapa pun kurasa tak pernah terdengar di telingaku.

Ah, malangnya diri ini.
Merasakan cinta tapi akhirnya menyayat hati.
Andai saja aku dimampukan untuk membolak-balikkan hati, tentu saja aku tidak akan pernah memilih dan mencintai seseorang yang tak menginginkanku sama sekali.

~RomansaAksara~

#Bojonegoro, July/7/2019

With Love,
Dinamrn

Romansa AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang