Gimana jadinya jika seorang gadis biasa (Leona) as you, harus satu rumah dengan mantan kamu sendiri (Jeno) yang ternyata primadona disekolahnya? dan gimana jadinya jika Mark (Abang Jeno) Juga suka sama kamu?
#1 in Cerita Remaja 211120
#2 in Koreanff...
Leona berjalan menyusuri kota Seoul, gadis ini tidak tau dia mau kemana. Dia juga tidak tau rute bus kearah rumah Jeno. Yang dia pikirkan saat ini hanyalah ia ingin melupakan Kejadian tadi diUKS saat dia sedang berdua dengan Jeno.
Gadis itu terdiam sejenak, dilihatnya orang orang didalam kedai yang sedang asyik menikmati ayam goreng. Perutnya bernyanyi seketika, dirasanya kroncong yang begitu hebat. Dia mengertu betul jika perutnya ini meronta ronta membutuhkan asupan
Leona memegang perutnya serya meminta pertolongan sang pencipta untuk memberinya keajaiban. Dan benar saja keajaiban datang. Seseorang berjaket hitam berhenti dipinggir jalan disamping gadis itu. laki laki itu mematikan motonya dan membuka kaca helm hitamnya
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
anggep bae ini mark
"Leona" panggil laki laki itu dari balik maskernya
Sontak Leona menoleh karena ia mengenal betul suara ini
"Markk!!" kata Leona antusias
Mark melepas helmnya dan diletakan diatas tabung bensin didepannya. "lo ngapain disini?" tanya mark
Leona menoleh panik, jangan jangan mark tau kalau dia lagi lapar "e...enggak kak, istirahat aja"
"allaaaa jangan bohong" mark tersenyum jahil, laki laki itu langsung turun dari motor dan menarik tangan Leona untuk masuk kedalam kedai ayam goreng "gue tau lo laper, sampe ngences gitu ngeliatin orang makan ayam hahaha" tawa mark sembari menarik masuk Leona
Mark dan leona mengantri ayam goreng, lalu memesan beberapa potong ayam serta minuman yang diminta Leona. ditatapnya Leona yang senyum senyum sendiri oleh laki laki itu, membuat mark bahagia seketika
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Leona menoleh pada mark "makasih ya kak" kata Leona kata mark yang sedang membawa nampan berisi makanan mereka
"makasih buat apa?" tanya mark
"buat segalanya" Leona duduk disebuah kursi dibarengi mark yang duduk disebrangnya
Mark tersenyum bingung "emang gue ngapain?"
"lo selalu nolongin gue saat gue butuh, buktinya kaya gini"
"yehhh yang namanya orang laper ya harus makan dong. Kalau gue biarin lo laper berati gue gak berprikemanusiaan"
"iya juga si kak hihihi" Leona tersenyum membuat mark gugup seketika.
Gadis itu punya mata yang bulat tajam, namun bila tertawa matanya akat mengetup membuat senyuman, hidungnya yang tidak terlalu mancung namun tidak juga terlalu pesek serta wajahnya yang chubby membuat gadis itu terlihat lebih manis dan menawan.
Mark menggelengkan kepalanya menyadarkan dirinya dari tatapannya pada Leona "udah udah makan jangan ketawa mulu nanti jadi gak fokus"
Leona bingung "gak fokus gimana kak"
"lo manis soalnya, gue gak fokus. Tapii..." kata mark sontak membuat Leona terdiam malu, Leona menundukan wajahnya menyembunyikan wajahnya yang merah
"Tapi boong" kata mark menjulurkan lidahnya sembari ketawa membuat Leona langsung menoleh dan memukul lengan mark pelan
"ihhhh lo mah kak"
Leona dan Mark langsung mulai makan. Diiringi dengan canda tawa, mereka menghabiskan makanan dan minuman yang sudah dipesan
Leona dan mark nampak masih menyelesaikan makanannya. Namun sepertinya Leona kalah cepat, mark sudah menghabiskan makanannya terlebih dahulu. Laki laki itu menatap Leona yang masih asik menghabiskan ayam gorengnya. Namun sepertinya mark menatap leona berbeda dari biasanya, wajah Leona tampak lebih pucat dan lebam seperti habis nangis
"lo lagi ada masalah apa" tanya mark memecah keheningan
Leona menoleh pada mark "enggak ada masalah apa apa kak"
"beneran?" tanya mark lagi
"iyaaa kaaa"
"yaudah deh kalo lo gak mau cerita" kata mark dengan nada ngambeknya. Namun tiba tiba mark langsung mengambil nasi didekat permukaan bibir Leona yang sontak membuat Leona terkejut membulatkan matanya
Leona terdiam, dia seperti es batu yang mematung seketika. Dia menatap mark lekat, tiba tiba saja dia gugup melihat mark.
"Jangan disisain, tahun depan masih lama. Hahahaha" kata Mark dengan tawanya sesaat ia membuang nasi yang tadi dia ambil
Leona tertawa melihat sikap mark yang lucu dan juga humble, laki laki yang selalu membantu dan juga membuat mood dia kembali lagi
............
Malam ini Leona pulang bersama Mark. Tak disangka saat Leona turun dari motor Jeno sudah berdiri didepan pintu sejak tadi menunggunya. Laki laki itu menatap tajam Mark yang baru saja turun dari atas motor
Leona berjalan mendekati Jeno, wajahnya masih sama datar mengingat kejadian tadi diUKS. Gadis itu berjalan lalu berhenti menatap Jeno sebentar lalu kembali berjalan kedalam meninggalkan Jeno.
Jeno menatap tajam Mark yang berjalan mendekatinya. Laki laki itu berhenti tepat didepan abangnya mencoba mencegah abangnya masuk kedalam
Mark menatap Jeno "kenapa lo malang?" tanya Mark sambil senyum
"gue mau ngomong sama lo" Wajah Jeno begitu serius membuat mark mengerti jika adiknya saat ini tidak main main
"yauda mau ngomong apa?"
"jujur, lo suka kan sama Leona" tanya Jeno to the point
Mark sedikit tekejut mendengar pertanyaan adiknya, bagaimana bisa adiknya to the point kaya gini
"jawab gue jujur" pinta Jeno karena Mark tak kunjung menggubrisnya
Mark menatap Jeno "entah lah, gue ngerasa nyaman deket dia. Dan gue selalu pengen liat dia senyum, dia manis, dan dia baik, gak ribet, dan selalu menerima apa yang gue lakuin buat dia" Jawab Mark sontak membuat Jeno terdiam
"berarti lo suka sama dia?" tanya Jeno lagi
Mark menoleh kesembarang arah mencoba memikirkan kembali perasaannya "mungkin" mark tersenyum singkat pada Jeno lalu meninggalkan adiknya yang masih diselimuti kebingungan dengan dirinya
Jeno melihat abangnya yang pergi meninggalkan, perasaan kesal, bimbang dan juga kecewa menyelimuti dirinya.