Malam ini Leona terdiam diatas tempat tidurnya, mengingat kembali perlakuan Jeno tadi padanya. mengapa Jeno harus seperti itu. jujur Leona menyukai Mark karena laki laki itu sangat baik dan juga perhatian padanya, namun dibandingkan dengan Jeno baginya hatinya yang dulu sudah terlalu sakit
Leona melamun entah apa yang ada dipikirannya sekarang. Dia terbayang saat saat dia masih bersama Jeno. Namun entah angin apa tiba tiba suara ponselnya berdering. Suatu pesan mendarat dihandphonenya
Mata gadis itu menyecil, entah siapa yang mengirimnya pesan aneh seperti ini
'Hallo gadis cantik, kau tidak akan tau siapa aku tapi aku pastikan kamu harus berhati hati selama beberapa hari dekat ini karena bisa bisa kau celaka. Haha. Selamat menikmati hukumanmu'
Pesan itu tertera pada pesan yang ada dilayar ponselnya, dia masih tidak mengerti mengapa orang seoul masih percaya teror murahan seperti ini
Leona melempar ponselnya kesembarang air, dia langsung merebahkan dirinya. Dia tak peduli dan rasanya ingin menyelesaikan semuanya.
Dia lelah seperti ini
.
.
.
.
Pagi ini Mark, dan Jeno sudah beekumpul dimeja makan, namun tidak dengan Leona, gadi itu masih belum turun dari lantai 2. Mereka menyantap makanan yang telah dibuat oleh bibi. Tidak ada suara dari mereka, bibi Lim tersenyum seraya menatap Mark
"markeu" kata bibi Lim memecah keheningan
Mark menoleh "ne eomma"
"kemana kau kemarin" tanya Eomma membuat Jeno menatap sinis kearah mark
"aku nonton Bioskop dengan Leona ma"
Bibi Lim tersenyum "woahh jinjja" kata bibi Lim membuat Mark tertawa kecil
"wae eomma, kami hanya menonton tidak lebih"
"kau tampak menyukainya mark"
"dia sudah ku anggap lebih dari adikku eomma"
Jeno tak paham "lebih dari adik?"
Mark tersenyum "waeo, dia manis dan baik. gak salah kan gue suka."
"Jika kau menyukai dia, kau harus menjaganya." Timpal bibi Lim
Mark mengangguk "Ne eomma, pasti."
Tak lama, Leona berjalan menuruni tangga mendekati meja makan
"maaf aku terlambat" Leona menarik kursi disamping mark tepat diseberang Jeno, Jeno menatap tajam leona saat gadis itu tersenyum kepada mark
"pulang Jam berapa hari ini na?" tanya Mark
"eoh gak tau oppa, kenapa?"
Mark tersenyu "anio, gue Cuma nanya kok"
Leona menatap singkat Jeno, dilihatnya begitu tajam tatapannya entah mengapa namun gadis itu tidak mengerti dan tidak ingin mengerti. Leona melanjutkan makannya
.
.
.
Diwaktu yang berbeda, Leona sudah sampai bersama Jeno diloby sekolah. Tidak ada tatapan dari keduanya, Jeno seketika berubah sejak pernyataan mark tadi dimeja makan. Jeno mempercepat lajunya meninggalkan Leona yang berjalan biasa. Leona hanya heran mengapa sifat Jeno berubah seperti ini. apa mungkin karena kemarin dia pergi bersama mark
Namun tiba tiba saja saja seorang laki laki menghadang Leona tepat didepannya. Laki laki bertubuh tinggi itu sontak membuat Leona terkejut............
Terima kasih sudah membaca, enjoyyy and Dont forget to voteeee chingu ^_^
YOU ARE READING
Him - Lee Jeno
FanfictionGimana jadinya jika seorang gadis biasa (Leona) as you, harus satu rumah dengan mantan kamu sendiri (Jeno) yang ternyata primadona disekolahnya? dan gimana jadinya jika Mark (Abang Jeno) Juga suka sama kamu? #1 in Cerita Remaja 211120 #2 in Koreanff...