Leona P.O.V
Hari ini adalah hari tepat dimana ayah memutuskan untuk membuangku kekota Seoul, kota yang sangat sibuk dengan kecanggihan tekhnologinya serta keganasan anak anak remaja yang ada disana. Aku benar benar tidak siap meninggalkan kota yang sudah membesarkan ku sampai secantik ini, aku tak sanggup
Aku masih menatap rumah dimana aku tinggal, dimana aku sedari kecil sudah hidup dengan ayah tanpa ibu. jangan tanya ibuku, aku pikir dia sudah mati tak tahu dimana, dia meninggalkanku saat aku berusia 5 tahun dan tak pernah kembali setelahnya. Aku pikir karena ayah bangkrut dan memilih hidup bersama laki laki kaya dan pergi meninggalkanku bersama ayah.
Sesaat aku masih nyangkut dalam imajinasiku ayah tiba tiba menepuk pundakku dan sontak membuatku terkejut
"kya ayah, kau mengagetkanku."
Ayah menarik beberapa koper miliknya. "kapan kau akan membantu ayahmu ini, sedari tadi kerjaanmu hanya melamun melihat plafon lantai dua yang sudah mau roboh." Dengus ayah
"ayah itu kamar ku, dan itu tidak akan roboh"
Ayah kembali menarik kopernya untuk dimasukan kedalam mobil milik kami. Ini adalah harta satu satu nya yang kami miliki, setelah ayah menjual seluruh barang dirumah demi kepindahan kami kekota seoul, kami hanya membawa barang pribadi. Kalian tahu, aku sudah siap mental dan fisik jika harus jadi gelandangan diSeoul sana karena tidak tahu harus tidur dimana.
"sudah sudah, kamar itu bukan lagi milikmu dan rumah ini bukan lagi milik kita. Kita harus segera bergegas kekota Seoul agar kita tak sampai disana tengah malam." ayah menyalakan mobil tua miliknya
Aku menoleh, segera aku memasukan koper yang sedari tadi kugenggam ini kedalam mobil dan dengan pasrah aku meninggalkan rumah yang begitu penuh sejarah ini.
"ayah" kataku yang duduk disamping ayah
Ayah menoleh "ada apa gadis kecilku"
"ayah aku sudah besar" aku melipat kedua tanganku kesal membuat ayah tertawa kecil melihatku. "ayah apa kita akan jadi gelandangan diSeoul nanti" tanyaku membuat ayah tertawa
"ayah gak mungkin biarin kamu jadi glandangan di Seoul sayang"
Aku menoleh "lalu, kita akan tinggal dimana? Ayah aja gak ngasih tau aku dimana kita akan tinggal selanjutnya."
"kamu akan ayah tinggal sebentar"
Mataku membulat mendengar perkataan ayah, ayah benar benar akan membuangku. "APA!! Ayah mau ngebuang aku diSeoul sendirian gitu?"
Tawa ayah semakin membludak, aku benar benar tidak mengerti dengan pria disampingku ini. "kamu bakal ayah titipin ditempat bos ayah, selama ayah kerja kamu tinggal disana bersama keluarganya, mereka adalah keluarga yang baik. Rumah kita masih dalam proses pembangunan, dan kau tau dialah yang membantu ayah buat bangun rumah itu. maka dari itu kamu harus bantu mereka dalam bersih bersih rumah"
Aku semakin membulatkan mataku "maksud ayah aku menjadi pembantu mereka?" tanyaku dan dijawab dengan tawa ayah
Oke, sekarang kegilaan ini semakin bertambah. pertama ayah membuangku keKota Seoul, kedua ayah menjualku untuk menjadi pembantu rumah tangga bos nya, ketiga ayah akan meninggalkanku. Dan aku benar benar akan menjadi gelandangan nanti
"Ayah tau Leona apa yang kamu pikirkan sekarang. Ayah tidak ingin menjualmu apalagi meninggalkanmu, Ayah hanya menitipkanmu. kamu tau sebanyak apapun hal yang uda bos ayah berikan untuk ayah tapi ia tidak ingin ayah membalasnya. Dan ayah pikir menjadi pembantu mereka adalah suatu hal yang lumrah untuk kita bisa membalas jasa mereka. Kamu tau siapa yang membelikan rumah lama kita?"
![](https://img.wattpad.com/cover/188523471-288-k891047.jpg)
YOU ARE READING
Him - Lee Jeno
FanfictionGimana jadinya jika seorang gadis biasa (Leona) as you, harus satu rumah dengan mantan kamu sendiri (Jeno) yang ternyata primadona disekolahnya? dan gimana jadinya jika Mark (Abang Jeno) Juga suka sama kamu? #1 in Cerita Remaja 211120 #2 in Koreanff...