Jerat Cinta Pak Bos ( I )

21.9K 1K 43
                                    

"Apa-apaan ini! Aku menyuruhmu memperbaiki perpanjangan kontrak kerjasama dengan perusahaan milik Darma tapi apa yang kau buat di lembaran kertas ini." Pria berumur sekitar 42 tahunan yang duduk dibelakang meja kerjanya terlihat marah dengan cara kerja gadis yang duduk dihadapannya. Dia melempar begitu saja map yang baru dibacanya kehadapan gadis itu.

"Perbaiki lagi! Aku tidak ingin kau memperbaiki surat kontrak kerjasama yang sangat penting dengan perusahaan Darma seperti kau membuat surat perjanjian pra nikah dengan calon suamimu." Kata pria itu lalu berdiri__merapikan jas yang melekat pas di badannya dan hendak siap-siap meninggalkan ruangannya. "Aku akan membaca ulang surat kontrak yang sudah kau perbaiki setelah aku kembali dari pertemuan dengan rekan bisnisku." Tanpa menunggu jawaban dari gadis yang menjadi sekretarisnya itu, pria yang ternyata adalah bos dari gadis yang duduk dengan wajah tertekuk melenggang keluar dari ruangannya dengan pintu yang ditutupnya kembali.

Gadis berwajah manis yang masih duduk didepan meja bosnya itu nampak mencengkeram map yang tadi dilempar oleh bosnya. Wajah gadis itu diliputi amarah dan rasa kesal yang tidak bisa ditahan hingga akhirnya dia menggebrak meja Si bos. Brakkk...!

"Auw..." Gadis itu meringis merasakan kesakitan pada telapak tangannya karena saking kuatnya dia menggebrak meja layaknya seorang yang mengikuti uji coba saat akan memasuki dunia persilatan. Sampai-sampai gadis itu tidak menyadari kalau Sang bos membuka kembali pintu ruangannya.

"Kalau aku melihat ada lecet di meja kerjaku akibat gebrakan tanganmu yang menggema ditelingaku, aku akan memotong gajimu setiap bulan seharga meja kerjaku yang tak akan pernah bisa kau bayangkan harganya meskipun bayangan itu ada dalam mimpimu." Suara lantang yang tak lain dan tak bukan keluar dari mulut Si bos tak pelak membuat gadis itu langsung berdiri dari duduknya__berbalik kearah bosnya yang berdiri diambang pintu dengan memegang handle pintu.

"Maaf pak." Kata gadis itu lirih tanpa berani melihat kearah bosnya dan hanya menatap lantai ruangan bosnya yang mengkilap sampai-sampai bisa digunakan untuk bercermin.

"Aku tidak butuh kata maaf darimu. Seharusnya kau sadar diri, sebagai karyawanku kau tidak berhak merusak benda-benda yang ada di kantorku. Karyawan macam apa kau ini, kalau kau tidak terima aku marahi ya kau tidak usah kerja. Tidur saja dirumah sambil memproduksi jigong, siapa tahu jigongmu bisa dijual seperti sarang burung Walet." Setelah memberikan kata-kata yang cukup panjang seperti orang ceramah, pria itu langsung menutup pintu dengan keras hingga membuat gadis itu terjengit.

Setelah pintu ditutup kembali oleh Sang bos, gadis itu lagi-lagi tidak bisa mengendalikan amarahnya. Dia berteriak tanpa sadar. "Aaargghhh... dasar pria gurun! Bos gila." Sadar akan teriakannya gadis itu langsung menangkupkan tangan ke mulutnya. "Semoga dia tidak mendengar." Gumam gadis itu namun tak lama pintu terbuka kembali.

"Aku tidak suka mendengar teriakanmu. Teriakanmu memekakkan telingaku seperti suara Tanjidor yang ditiup, bikin kupingku sakit. Apalagi kau berteriak untuk memakiku. Kalau aku mendengar kau menyebutku pria gurun lagi, aku benar-benar akan melemparmu ke gurun. Tidak tanggung-tanggung, aku akan melemparmu ke gurun Sahara." Sang bos kemudian menutup pintunya kembali.

Begitu pintu tertutup, gadis iti terduduk kembali di kursi ruangan bosnya sambil memijit pelipisnya. Mendengarkan omelan bosnya membuat darah mudanya mendidih. Beberapa bulan ini dia sudah bersabar menghadapi bosnya namun sepertinya kesabaran yang dipunyai gadis itu sudah menipis. Jiwa mudanya bergejolak__menolak sikap semena-mena bosnya yang umurnya terpaut jauh dengannya. Seharusnya kalau memang dia melakukan kesalahan Sang bos tidak perlu bersikap arogan seperti itu. Bosnya itu bisa memberitahu baik-baik bukan malah mengomelinya.


"Sebel... sebel... sebel!" Gerutu gadis itu dengan langkah kaki kembali ke meja kerjanya. Begitu sampai di meja kerjanya Mella langsung membanting map berisi lembaran kertas keatas meja hingga membuat teman kerjanya yang duduk bersebelahan dengan meja kerjanya menoleh.

Jerat Cinta Pak BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang