Jerat Cinta Pak Bos ( The Wedding )

12.6K 704 35
                                    

Tepat satu bulan sejak acara lamaran antara pak Wondo dan Mella berlangsung, kini acara yang paling sakral pun terlaksana. Hari ini ijab kabul pernikahan pak Wondo dan Mella akan berlangsung beberapa menit lagi. Pernikahan keduanya diselenggarakan disalah satu ballroom hotel milik pak Wondo.

Kedua mempelai sudah duduk berdampingan dengan para saksi, wali nikah dan kepala KUA yang mengelilingi meja berbentuk persegi itu. Pak Wondo terlihat gugup. Dia berdoa agar saat mengucapkan ijab kabul dapat berjalan lancar tanpa diulang.

"Sah!" Akhirnya proses ijab kabul selesai. Pak Wondo dengan lantang dan lancar mengucapkan ijab kabul. Mella kemudian mencium tangan pak Wondo dan pak Wondo pun membalas dengan mencium puncak kepala Mella. Kedua mempelai akhirnya bersalaman pada masing-masing pihak yang terkait dan mengucapkan terima kasih.

Selesai ijab kabul, kedua mempelai pengantin pun mengikuti proses selayaknya pernikahan adat jawa. Kedua keluarga sepakat untuk melestarikan kebudayaan yang sudah mendarah daging diantara dua keluarga. Prosesi yang memakan waktu beberapa jam itu akhirnya selesai dan kini kedua mempelai tengah duduk diatas pelaminan dan sedang menerima ucapan selamat dari para tamu undangan.



"Akhirnya selesai juga." Desah pak Wondo ketika tiba disalah satu kamar hotel miliknya bersama Mella.

Atas instruksi pak Wondo, salah satu kamar hotel itu sengaja didesain khas kamar pengantin. Pak Wondo juga tidak lupa untuk memasang peredam suara dikamar itu, berjaga-jaga kalau Mella berteriak-teriak disaat keduanya sedang berasyik masyuk.

Rasa gugup melanda Mella begitu dirinya digiring pak Wondo kesalah satu kamar hotel yang diketahui Mella adalah milik suaminya itu. Ketika masuk kedalam kamar, Mella merasa takjub dengan dekorasi kamar pengantin itu. Betul-betul kamar yang menggambarkan nuansa untuk menikmati malam pengantin yang romantis.

Mengingat ini adalah malam pengantinnya dengan pak Wondo, wajah Mella tiba-tiba merona. Memikirkan dirinya akan telanjang didepan pak Wondo, Mella merasa berdebar-debar. Ditambah lagi dia juga akan melihat tubuh pak Wondo yang tanpa sehelai benangpun. Membayangkan tubuh pak Wondo yang telanjang, Mella semakin gugup dan berdebar.

Ngomong-ngomong soal pak Wondo yang akan telanjang, Mella melihat pria itu sedang membuka pakaian pengantinnya.

"Kenapa bapak melepas pakaian disini? Bukannya dikamar mandi." Wajah Mella sudah semerah tomat saat menatap pak Wondo.

Pak Wondo tersenyum. "Dengan pakaian seperti ini, aku tidak mungkin berganti dikamar mandi, Mel." Sahut pak Wondo.

Mella memanyunkan bibirnya dengan jawaban pak Wondo.

"Setidaknya bapak tau malu sedikitlah." Kata Mella kemudian.

Lagi-lagi pak Wondo tersenyum. "Malu pada siapa Mel? Padamu. Kau' kan istriku sekarang. Tubuhku adalah milikmu dan tubuhmu adalah milikku. Kau boleh melihat tubuhku yang telanjang sepuasmu."

Jawaban pak Wondo benar-benar membuat Mella semakin memerah. Mella kemudian tidak mendebat lagi, dia berjalan ke meja rias__duduk didepan cermin. Mella mulai berkutat pada sanggul dirambutnya.

Pak Wondo sendiri akhirnya selesai melepas pakaian pengantinnya dan hanya menyisakan kaos putih yang digunakan sebagai pakaian dalam dan juga masih memakai boxer.

"Butuh bantuan untuk melepas pakaianmu, Mel?" Tanya pak Wondo berjalan kearah meja rias.

"Eh... apa pak?" Mella balik bertanya. Dia tidak mendengar pertanyaan pak Wondo karena sibuk melamun hal-hal yang tidak senonoh sambil berkutat melepas satu persatu jepit sanggul yang menempel dirambutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jerat Cinta Pak BosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang