Wajah Mella yang tertunduk malu membuat pak Wondo gemas. Seolah-olah Mella sudah melakukan kesalahan yang cukup besar. Padahal itu hanyalah sebuah ciuman. Ciuman yang sangat pak Wondo inginkan semenjak dirinya merasa tertarik pada gadis itu. Gairah pak Wondo bangkit setiap kali melihat Mella. Namun dia tidak mungkin memperlakukan Mella seperti wanita-wanita berpengalaman yang menjadi teman kencannya selama ini. Mella masih gadis yang belum tersentuh dan itu sudah terbukti malam ini didalam mobil pak Wondo.
"Bukan begitu memberi ciuman selamat malam, sayang." Kata Pak Wondo lalu mendongakkan wajah Mella yang tertunduk. Mella semakin merona dengan panggilan sayang dari pak Wondo yang terdengar mesra ditelinganya. Mella tidak habis pikir kenapa malam ini didalam mobil bosnya yang mesum dia tidak bisa bersikap meledak-ledak seperti mercon yang siap meluluh lantakkan kemesuman pria itu. Kenapa dirinya malam ini begitu terpesona dengan pria itu.
"Aku akan mengajarimu bagaimana cara memberi ciuman selamat malam pada calon suamimu ini." Kata pak Wondo lalu menarik tengkuk Mella dan mencium bibir gadis itu.
Mella ingin menghentikan ciuman itu, dia berusaha mendorong pak Wondo namun malah gigitan yang dia dapatkan dibibir bawahnya hingga membuat Mella mengaduh. Kesempatan itu digunakan pak Wondo untuk menyelipkan lidahnya kedalam mulut Mella. Ciuman pak Wondo benar-benar menuntut, membuai Mella hingga gadis itu benar-benar terbujuk untuk mengikuti ciuman pak Wondo. Salah satu tangan pak Wondo yang terbebas kini sudah berada dipayudara Mella, meremasnya hingga membuat Mella mengerang.
Sementara kedua orang didalam mobil itu tengah berbuat tidak senonoh ada mobil lain berhenti beberapa meter dibelakang mobil pak Wondo.
"Mobil siapa yang didepan pintu pagar rumah kita pah?" Tanya seorang wanita didalam mobil yang baru saja berhenti.
"Mana aku tahu mah." Sahut pria yang ternyata suami wanita itu.
Wanita itu bergegas turun dari mobil yang dikendarai sang suami, dia berjalan pelan mendekati mobil itu. Dan begitu dekat dia mendengar lenguhan seorang wanita. Merasa geram karena mobil itu menghalangi mobil suaminya yang ingin masuk kehalaman rumah dan ternyata mobil itu terdapat pasangan mesum. Wanita itu buru-buru mengetuk samping kiri jendela mobil pak Wondo."Buka jendelanya!" Seru seorang wanita yang berdiri disamping jendela mobil pak Wondo. Wanita itu terlihat garang.
Didalam mobil, keduanya langsung tergagap begitu jendela samping mobil tempat Mella duduk diketuk oleh seseorang. Bibir mereka langsung saling menjauh.
"Mama." Gumam Mella. Dia buru-buru menurunkan kaca jendela.
Wanita itu terkejut begitu melihat ternyata anaknya yang ada didalam mobil itu. "Mella!"
"Mmm... mama." Sahut Mella gugup.
"Mama tidak menyangka kau bisa melakukan hal tidak pantas didalam mobil. Apalagi dengan pria yang jauh lebih tua darimu."
"Maafkan Mella, ma." Mella buru-buru menyesal.
"Dan anda." Tunjuk mama Mella. "Kenapa tangan kurang ajar itu masih saja bertengger dipayudara Mella?" Ucap mama Mella blak-blakan.
"Maaf nyonya." Pak Wondo merasa kikuk karena tidak sadar kalau tangannya masih berada dipayudara Mella.
"Keluar dari mobil sekarang juga Mella!" Perintah mamanya. Mella langsung membuka pintu dan keluar dari mobil pak Wondo. Begitu juga dengan pak Wondo. Dia ikut keluar dari mobil dan ingin menjelaskan kejadian yang terjadi didalam mobilnya pada wanita yang ternyata ibu dari Mella.
"Ada apa mah?" Tanya seorang pria yang baru berjalan mendekat kearah istrinya.
"Nanti saja pah didalam rumah. Mama ingin mendengar penjelasan dari Mella dan laki-laki yang bersamanya." Sahut si wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jerat Cinta Pak Bos
Short StoryCerita pendek ( Kisah Cinta Mella Sepupu Bellina dalam Perawan & Duda)