Gadis itu terbangun dari tidurnya karena rasa pening yang menyerang kepalanya secara tiba-tiba. Sesaat ia melihat keadaan sekitar sambil berdiri dari posisinya yang tertidur di trotoar. Kayaknya ada yang gak beres nih, batinnya.
"Ya ampun! Gue dimana?!" Pekik gadis itu sambil melihat sekelilingnya yang terlihat asing. Ia tidak tahu ini dimana. Orang-orang disekitarnya pun terlihat aneh. Ia merasa, ini bukan kehidupannya. Atau? Belahan bumi yang lain mungkin?
Akhirnya ia memutuskan bertanya pada seorang pemuda yang kebetulan lewat sambil mengendarai, entah apa nama benda tersebut. Mirip scooter sih, batinnya—lagi. Yang jelas baru kali ini ia melihat ada kendaran seperti itu melayang di udara.
"Eh Mas, boleh nanya nggak?" Tanya gadis itu dengan raut kebingungan. Sedangkan pemuda tersebut hanya menjawab dengan gerakan alis yang berarti 'mau nanya apa?'
"Ehmm, kita lagi dimana sih? Soalnya gue tadi kan lagi baca buku di kelas, eh tiba-tiba ada di sini." Ujar si gadis sambil memperhatikan lingkungan di sekitarnya yang lebih mirip dunia fantasi.
Pemuda tersebut hanya menyeringai kecil, tapi kemudian ia langsung menarik tangan gadis itu serta menunjukkan sesuatu yang ada dipergelangan tangannya.
"Lihat, ini waktunya kamu memperbaiki kesalahanmu dan memulai hidup baru." Kata pemuda tersebut sambil menekan pergelangan tangan gadis di hadapannya.
"Woy! Sakit tau!"
Tanpa menghiraukan teriakan gadis itu, pemuda tersebut langsung pergi menggunakan scooter anehnya. Sedangkan si gadis merasa penghilatannya—gelap. Dan ia tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fault In Our Past
FantasíaArnes tidak sengaja menemukan sebuah buku aneh di perpustakaan. Karena penasaran, akhirnya ia meminjam buku tersebut dan mengamatinya dirumah. Tanpa judul, tanpa tulisan. Itulah gambaran buku aneh tersebut. Sejak Arnes membawa buku aneh itu, saat i...