"Kau tidak bisa lama-lama disini, Jaeger. Pacarmu sedang diperkosa oleh orang-orang biadab saat ini." Kata Kyren pada Jaeger yang baru sadar dan langsung terkejut mendengar hal itu.
"Siapapun... SIAPAPUN PRIA YANG BERANI MENYENTUH STACY, AKAN KUPASTIKAN DIA TAK PUNYA MASA DEPAN!"
Ucap Jaeger dengan emosi yang membara. Sontak, dia sadar... darimana Kyren tau kalo Stacy sedang diperkosa oleh orang-orang yang tak bermoral."Tunggu sebentar, kau tau darimana kalau mereka memperkosa Stacy?" Tanya Jaeger pada Kyren dengan kebingungan.
"Asal kau tau, mereka adalah orang yang disuruh oleh Delia, pacarku. Delia adalah orang yang ketus dan mudah iri. Dia akan melakukan apapun demi mendapatkan apa yang dia inginkan. Dengan sifat Stacy yang suka pamer, dan sifat Delia yang seperti itu. Sudah pasti hal buruk akan terjadi. Orang-orang yang disuruh oleh Delia adalah kenalanku semua. Mereka semua termakan oleh hawa nafsu, yah kukira si Devin ga bakal. Dia mengabariku kalau dia menyuruh mereka untuk memperkosa Stacy, akhirnya dia pun kemakan hawa nafsunya sendiri, dan ikut berniat memperkosa pacarmu." Jelas Kyren panjang lebar. Setelah mendengar penjelasan Kyren, Jaeger langsung lari ke rumahnya. Begitu bertemu Delia, bukannya panik, Delia malah mengajak Jaeger untuk ikut "bermain" dengan pacarnya tersebut. Mendengar itu... langsung Jaeger menepuk pundak Delia, dan mengatakan
"Aku penasaran apa yang terjadi ketika api hitam neraka menyelimuti tubuh seseorang."
Saat itu juga, api hitam milik Jaeger menyelimuti seluruh tubuh Delia. Delia langsung menjerit-jerit dan meminta ampun pada Jaeger untuk mengampuni hidupnya.
"Aku akan mengampunimu dengan satu cara." Ucap Jaeger yang membuat Delia senang dan penasaran langsung bertanya apa caranya.
"Mati." Kata Jaeger sambil mengeluarkan api hitam dari tangannya
"Oh, ternyata hasilnya jadi abu." Kata Jaeger sambil memandangi abu Delia. Setelah menyiksa Delia, dia langsung melaju ke arah kamar yang terdengar teriakan minta tolong dari suara Stacy. Baru saja membuka pintu, dia memenggal kepala orang-orang buas tersebut dengan kecepatan bagai peluru.