Chapter 17

3.2K 156 3
                                    

Jumat, 16 Oktober 2015

Hari ini adalah hari pengambilan rapot Adit dan Dita, yup betul Lira tidak bisa mengambil rapot anak-anaknya. Jadi yang menggantikan adalah Dito.  this is his first time. Mereka terlihat sangat senang sekali diantar oleh Ayahnya.

"Kalian kok sudah bagi rapot sih? bukannya sekitar bulan desember gitu ya?"

"Beda Yah, sekolah kita kalau libur itu 2 bulan katanya setelah ujian." Jawab Adit.

"Ohiya? Lama sekali."

"Bagus dong Yah, kita bisa jalan-jalan." Jawab Dita

"Iyaiya. Umm gimana kemarin  ketemu oma dan opa baru?"

"Good. Mereka baik." Jawab Adit

"Ayah kan udah bilang gamungkin galak."

"Iyaa,  mereka dukung kita ya bang buat jadi Arsitek sama jadi chef. Dita mau jadi chef ayah."

"Waaah nanti bisa buka rumah makan ya Dit. Adit mau jadi arsitek?"

"Iya biar sama kayak ayah hehe"

"Nanti rumah makan Dita bisa tuh yang bikin Adit." Kata Dito

"Gakmau ah, jelek nanti." Kata Dita

"Enak aja, liat nanti ya Adit jadi Arsitek yang bagus di dunia."

"AAMIIN AAMIIN" Jawab Dito.

"Terus yah kemarin Om Jo bilang gini ke Bunda, ehm" Adit membenarkan kerahnya ingin meragakan Jo ketika dirumahnya.

"Inget ya Ra, kalau sampai Dito sakitin kamu lagi, aku ga sungkan-sungkan samperin dia."

"Adit denger tuh?"

"Iya Adit denger banget, orang Adit sebelah bunda."

"Yuk turun udah sampe nih." Dito berusaha mengalihkan pembicaraan.

Mereka bertiga pun berjalan di lorong sekolah TK, banyak ibu-ibu yang akan mengambil rapot. Dan lagi lagi wajah Dito tidak luput dari pandangan ibu-ibu, ada yang terkesima, ada yang memulai gosip karena Dito terlalu muda untuk jadi Ayah dengan anak umur 5 tahun dll.

"Ayahnya Adit Dita ya?" Tanya Ibu Guru ketika ia sampai di kelas dan giliran untuk mengambil rapotnya.

"Iya Bu, kebetulan ibunya berhalangan hadir."

"Baik Pak, jadi untuk rapot Adit dan Dita tidak ada masalah dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hanya saja tingkatkan yah semangat belajarnya Adit Dita."

"Siap Bu Guru." Jawab mereka serentak.

"Pak nanti di akhir tahun ajaran, kita akan adakan wisata ke Puncak untuk melatih kemandirian anak-anak juga. Setuju ya Pak?"

"Oh untuk itu saya akan diskusikan kembali dengan Ibunya ya Bu, nanti akan dikabarkan secepatnya."

"Baik Pak."

"Kalau begitu terimakasih ya Bu, Adit Dita pamit sama Ibu Guru, kita pulang."

"Bu kami pulang ya."

"Iya Dita Adit."

Mereka pun jalan menuju kembali ke mobilnya. Diperjalanan mereka sangat terlelap sehingga ketika mereka bangun sudah ada sampai dirumah.

"Adit Dita, bangun udah sampai nih."
"hmmm" Adit hanya bergumam, mereka sangat kelelahan.
"Turun yuk."
"Gendong Yah"
"Dita kok manja sih"
"Sekali aja Yah, Dita ngantuk banget"
"Yaudah, Adit bangun ya, Ayah kan gabisa gendong dua orang nih."
"Iyaiya, Adit bangun."

Setelah menaruh Dita di tempat tidurnya dan Adit kembali ke alam tidurnya. Dito pamit kepada Bi Mus untuk pulang.

"Bi, Dito pulang Ya."
"Iya Den."
"Om tante kemana Bi?"
"Tadi bilangnya sih mau ke Pasar."
"Ohyaudah Bi, salam aja ya buat mereka."
"Iya den"

---------------------------------------------------------

*At Rebecca Hotel*

"Ra, udah mau pulang?" Sapa Jo ketika Ia melihat Lira menuju parkiran.

"Iya nih Jo, anak-anak udah tunggu aku katanya mau makan malem bareng"

"Gimana tadi hasilnya?"

"Mau kok dia, 90% dijamin kita dapet kucuran dana dari dia."

"Serius Ra? Wah hebat juga ya kamu, nanti ku kasih bonus kalo dananya udah turun."

"Bener ya Jo? Hahaha aku udah ngarep nih kalo gini"

"Iyaya kapan sih aku ingkar janji hehe"

"mantaplah, yaudaah aku pulang dulu yaa"

"Okaayy hati-hati."

"yeahh you too"

----------------------------------------------------

Udah mau end nihh... Jangan lupa comment & vote yaaa....

STORY OF DELIRA : Finding OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang