part11

13 4 0
                                    

Haey
Haey readerss:*
Amkambek

Jan lupa vote comment juga boleh tapi gamaksa:*
Jangan jadi silent readers ya😭

Oke happy reading🐝

"Ehh eh
Astaga dek!!
Meltaaa!! Iyaa nanti kakak anterin gausah pesen ojek online mel" ucap nya sambil berlari kecil menghampiri adik nya yang entah hari ini sangat sensitif

Bram segera memasuki kamar mandi hanya sekedar mencuci muka dan menggosok gigi

Setelah rapi dengan celana jeans panjang dengan kaos hitam nya, segera ia berlari menuju pintu utama

Dilihatnya melta yang tengah duduk di kursi depan pintu dengan wajah yang sangat kusut namun menggemaskan

"Melta" panggil bram selembut mungkin

"Apa!?" Ketus melta

"Maaf. Tadi kan becanda aja" ucap bram yang memeluk melta yang tengah duduk menyamping di kursi

"Iya. Yaudah buruan anterin" ketus melta

"Senyum dong. Liat kakak" ucap bram membujuk adiknya itu

Melta menoleh dan tersenyum lembut ke arah bram.

"Nah gitu kan cantik" ucap bram dengan mencium hidung little princess nya itu

Melta hanya tertawa kecil melihat kelakuan kakak nya yang hampir 23 tahun itu

Gue beruntung banget punya kak bram yang selalu ada buat gue.
Secara mama papa kan jarang banget punya waktu buat gue- batin melta

"Dek?
Mau diem aja di situ?" Teriak bram dari dalam mobil

"Oh hehe oke oke" kekeh melta

Melta memasuki mobil dengan senyum yang tak pernah luntur.

"Nanti pulang sama siapa?" Tanya bram di tengah perjalanan

"sama natan"

"Yaudah" ucap yang kembali fokus menyetir

Skip
Sampai di sekolah

"Bye kak" pamit melta kemudian mencium kedua pipi bram yang di balas juga bram mencium kening dan kedua pipi melta

"Belajar yang bener" ucap bram seraya mengelus rambut melta

melta mengangguk belum juga melta meraih belt, bram sudah meraihnya dan melepaskan nya.

"Melta sayang kak bram" ucapnya seraya mencium hidung kakak nya yang posisi nya yang masih melepaskan belt pada melta

"Kak bram lebih sayang melta" ucapnya setelah kembali ke posisi pengemudi nya

"Byee kak"

"Byee"

Melta berjalan memasuki gerbang sekolah nya, melewati parkiran yang sesekali ada saja adik kelas laki-laki yang sesekali memanggil-manggil namanya hanya untuk iseng. Menyebalkan!!

Complicated feeling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang