part14

15 1 0
                                    

Yuhuu

Happy reading 😂

....

"Bagus"
"Thanks ya. Lu ke kamar aja deh mendingan. Gue mau ngasih pelajaran ke kak Bram yang gatau malu ini"

Tanpa ba-bi-bu Ricky langsung pergi ke kamar nya.

Tanpa menunggu, langsung melta menyirami kakak nya dengan segayung air dingin

Langsung saja kakak nya kaget dan bangun dengan mata merah nya.

"Astaga. Gue dimana" gumam Bram yang masih belum menyadari ada melta di dekatnya

"Udah sadar? Udah bisa ngomong? Udah hidup lagi?" Ketus melta

"Eh me- melta. Ternyata kamu to yang nyiram" ucap Bram terbata-bata

"Kak kok bisa sih ke tempat kaya gitu? Mana bau kaya gini lagi sekarang"
"Bukan kaya kak Bram nya melta ini mah" ketus melta

"Bu- bukan gitu sayang"
"Kakak di undang ulangtahun temen yang tempat nya emang di tempat kaya gitu" sambungnya

"Bodoamat. melta gamau ngomong sama kak bram"

"Mandi sana! Bau jahanam kau!" Ketus melta yang langsung meninggalkan Bram begitu saja

"Tega banget kamu dek astaga" gumam Bram yang berjalan menuju kamar mandi di kamar nya

20 menit kemudian-

Tok tok~

"Kak buka" ucap melta dari luar kamar Bram

-
"Kenapa. Kok belum tidur? Udah jam segini" ucap Bram lembut

"Kak laper ngga?
Mau susu sama roti isi ngga? Melta bikin tu masih anget"

"Baik banget sih" ucap Bram mengelus puncak kepala melta dan memeluknya sekilas

"Ayo. Melta bikin roti isi nya 3. Tadi udah melta makan 1. Ricky tidur pules banget makanya melta panggil kak Bram aja" jelas melta

"Yaudah ayo" ucap Bram yang menggandeng melta menuruni tangga menuju dapur

Setelah mereka makan-

"Kak? melta tidur sama kak bram ya" ucap melta yang tengah mengucek mata nya pertanda dia mengantuk berat

"Kenapa di kamar kamu hm?" Tanya bram lembut sambil mengusap punggung melta

"gapapa.
Melta kangen kak Bram" ucap melta

"Manja banget sih" kekeh Bram

"Sini deh" sambung Bram yang kemudian menggendong adik kesayangannya itu

Dengan cepat melta mengaitkan kaki nya pada pinggang kakak nya dan menyembunyikan wajah kantuknya itu di ceruk leher Bram

Bram tertawa kecil di sela-sela berjalan menggendong melta menuju kamar

Setelah Bram menidurkan melta di ranjang, disusul dengan Bram berada di sebelah nya, menyelimuti nya.
Melta bergerak menghadap Bram dan menyusuri seluruh inci wajah kakak nya itu
melta masih tersadar dan pertanyaan keluar dari mulutnya walau dengan rasa kantuk luar biasa

"Kak?"

"Hm?"

"Jangan pergi ke tempat kaya gitu lagi. Itu bukan kak bram nya melta. melta gasuka"

"Janji ini yang terakhir sayang"
"Sekarang tidur. Anak kecil kok masih bangun jam segini" kekeh Bram kemudian memeluk adik tercinta nya itu menciumi puncak kepala nya berkali kali.

Melta pun melingkarkan tangan nya ke leher Bram kemudian mencari kenyamanan di sana. Dan tertidur tak lupa membisikan kalimat manis kepada kakak tercinta nya

"Good night my king. Love u" ucap melta yang kemudian mencium hidung Bram dengan mata yang masih setia terpejam karna kantuk yang tidak bisa di hindari

"Good night honey, my qween, my love. Love u more" balas Bram yang kemudian mencium kening melta lama
kemudian kedua pipi nya, hidung dan terakhir menempelkan jidat nya ke jidat melta dan pergi ke alam mimpi

_____
_____

Pukul 08:45
Matahari masih setia berada di dalam kamar Bram walau yang empunya kamar masih setia tertidur dengan adiknya

Melta perlahan mengerjapkan mata nya karena sinar matahari yang begitu terang

dilihatnya kakak kesayangan nya tengah setia memeluk perut nya dengan wajah damai yang masih lelap tertidur.

Jahil melta menarik alis tebal milik kakak nya

"Bangun tampan. Jam berapa sekarang" kekeh melta yang terus menarik pelan alisnya

"Ngghh..
Diem deh dek. Ngantuk ni" ucap Bram yang makin erat memeluk melta hingga wajah melta menempel pada dada bidang Bram

"Kak melta gabisa napas gila ni" kesal melta yang menggerakkan badan nya sebisa mungkin agar dapat terlepas
Namun nihil. Melta pun lelah sendiri

"Cape hm?" Tanya bram yang masih memejamkan mata nya

"Diem kak. Aku marah" ketus melta

"Dih marah kok bilang-bilang" kekeh Bram yang akhirnya membuka mata nya yang masih sayu karena kantuk nya

"Bodoamat aku marah" ketus melta yang masih di dalam pelukan Bram

Akhrinya Bram melepas pelukan nya dan memandang adik semata wayang nya itu

"Masih marah hm?" Ucap Bram yang masih setia menatap wajah mungil melta

Melta hanya diam menatap Bram dengan wajah tak bersahabat nya

"Udah engga" ketus melta

Bram pun terduduk dan menarik melta agar duduk juga

"Udah ni kakak sudah bangun kan.
Sekarang jangan cemberut gitu. Jelek tau" kekeh Bram

Perlahan melta tersenyum dan memeluk Bram sekilas

"mandi kak.
Bau jahanam kau" ucap melta yang lalu berlari keluar kamar.






TBC...

See you Next part:*







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Complicated feeling Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang