💐2

1.3K 207 19
                                    

Mungkin mereka tak tahu, Eun Woo, dengan segala daya pikatnya, merupakan seorang psikopat berdarah dingin. Mantan anggota fraksi Seutahuhosen dibalik penyerangan gereja-gereja lima tahun silam.

Yah, itulah yang membuat Suzy menerima lamaran Eun Woo lantaran pengakuannya yang mengejutkan di suatu sore itu.

Demi mengetahui segala hal tentang teror berdarah lima tahun yang lalu, dia rela diperistrikan oleh seorang mantan eksekutif fraksi berdarah.

Kalau dilihat dari luar, paras yang menawan, ditambah senyum yang tampak tulus membuat Eun Woo seakan-akan menjadi makhluk paling baik di dunia.

Tapi tidak. Dia adalah monster keji yang tak segan menghabisi makhluk tak berdosa.

Dan sekarang iblis tampan itu malah bersanding dengan dirinya, korban dari semua keganasannya dahulu.

Dia mungkin akan merasa superior ketika korban selamat yang dielu-elukan masyarakat Korea kini menjadi pendamping hidupnya. Wonderwoman Korea yang pada akhirnya takluk pada musuh. Yah, mungkin karena itulah dia tertarik pada Suzy.

Ah, dia sudah jatuh terlalu dalam hingga ke dasar neraka.

Pria itu super strict padanya. Memperkerjakan dua bodyguard untuk selalu menjaganya. Bahkan ke toilet sekalipun. Melarangnya ini-itu. Tidak membiarkannya memakai ponsel. Menaruh banyak CCTV dan alat penyadap di dalam rumah yang bak istana itu.

Pria gila yang terlalu gila untuk parasnya yang rupawan.

Dan sekarang, dengan banyaknya tumpukan pekerjaan yang pria itu embani, dia malah dengan santainya mengikuti Suzy sampai ke Gwangju. Membawa dua pengawal setianya.

Sial. Suzy tak bisa kemana-mana sekarang. Pria ini tahu segalanya.

Mereka menyewa sebuah villa yang cukup besar di tengah-tengah pemukiman. Desa itu sejuk. Masih asri dengan pepohonan yang menjuntang tinggi. Juga hutan-hutan yang lebat. Jangan lupa sungai dan pematang sawah yang seolah menjadi ikon desa itu.

Suzy menghirup udara desa itu damai.

Segar sekali.

Mengingat Seoul begitu suram, desa ini seperti membuatnya kembali.

Wanita berambut kecoklatan itu duduk di depan teras rumah. Memandangi para warga yang berlalu-lalang. Hanya ada beberapa.

Mereka super ramah. Selalu menyapa Suzy setiap melewati villa yang terkenal mewah di desa itu.

"Ah, aku ingat kau. Kau adalah wanita yang selamat dalam tragedi maut suci itu, kan?"

Tragedi maut suci?

Suzy mengerutkan keningnya.

"Ah, orang-orang itu yang mengistilahkannya begitu karena peristiwanya terjadi di gereja." Wanita parubaya itu melabuhkan dirinya di samping Suzy setelah meminta izin.

"Kau ini cantik sekali. Di televisi saja sudah sangat cantik. Dan aslinya lebih cantik lagi. Kasihan sekali kau karena malah harus menghadapi sesuatu yang kejam seperti itu..." Ucapnya prihatin.

Suzy tersenyum kikuk. Ia tak suka dikasihani.

"Kau tahu tidak, para gadis centil di desa kami jadi heboh karena kedatanganmu. Apalagi mereka mulai melirik suamimu yang bak malaikat itu. Astaga, ketampanannya tidak manusiawi."

Suzy mendesis dalam hati. Dia tak suka pembicaraan ini.

"Ah, sebelumnya juga sempat heboh di desa kami karena kedatangan pria tampan yang benar-benar kontras dengan keadaan desa ini. Meski kami memang sudah memiliki kepala desa yang tak kalah tampan, pria pengelana ini lebih tampan lagi."

BLUEBELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang