💐7

852 140 7
                                    

"Jadi bukan aku saja yang curiga." Kata Taehyung pada Sehun malam itu. Suzy dan Eun Woo sudah pulang. Tersisa tiga pria yang sedang bergelut dengan malam yang terasa panjang.

Taehyung dan Sehun duduk di ruang tengah. Sedang Myungsoo sibuk berbaring di dalam kamar. Tapi ia masih bisa mendengar semua pembicaraan mereka.

"Ne. Aku sudah mencurigainya selama lima tahun." Ungkap Sehun. Tampak sangat serius. Tak ada lagi Sehun yang senang bermain-main. Yang tersisa hanyalah wajah mantan Ketua fraksi hitam yang sebenar-benarnya.

Tiba-tiba Myungsoo sudah berada di hadapan mereka. Membawa sebuah kertas berisikan tulisan.

Bagaimana kalau kita fokus menyeledikinya sekarang?

"Kau tahu, Myungsoo? Aku sudah menyelidikinya selama lima tahun, tapi tak membuahkan hasil. Dia itu sangat cerdik. Tak seperti ikan kecil yang mudah terperangkap dalam jaring." Kata Sehun.

Myungsoo kembali menuliskan suaranya ke atas kertas itu.

Tapi kita punya kartu AS sekarang

"Kartu AS?" Sehun sepertinya tahu maksud Myungsoo.

"Maksudmu Bae Suzy?" Taehyung menyergah. Matanya menajam.

Ne

"YAK! Kau mau memanfaatkan Suzy? KAU MAU MEMBAHAYAKANNYA?" Taehyung tak sadar sudah mendorong Myungsoo hingga punggungnya tertubruk ke dinding. Kedua tangannya menarik kerah baju Myungsoo. Geram.

"Tenanglah, Taehyung pabbo." Sehun berdiri, melerai pertikaian itu.

"Tak mungkin Myungsoo membahayakan wanita yang dicintainya lebih dari nyawanya sendiri."

"Tapi tetap saja, kalau dia ingin menjadikan Suzy sebagai kartu AS, wanita itu mau tidak mau harus terlibat dalam urusan berbahaya ini!"

Sehun menghela nafas berat.

"Jadi menurutmu, ada cara lain untuk meruntuhkan Cha Eun Woo? Kau tahu kan seberapa kuatnya peran perempuan dalam menghancurkan tahta seorang pria? Mereka itu adalah senjata pemusnah pria yang paling menakutkan di dunia... Apalagi kalau pria-pria bodoh itu sudah jatuh cinta terlalu dalam... " ujar Sehun.

Hening.

"Tapi kalau sampai Suzy terluka seujung rambut pun... Akan kubunuh semua yang terlibat..." Taehyung beranjak dari sana. Wajahnya gusar.

Myungsoo dan Sehun saling pandang. Saling melemparkan pendapat masing-masing dalam diam.

***

Myungsoo sudah sempurna sembuh. Saat ini, ia sedang diam-diam masuk ke dalam villa tempat tinggal Suzy dan Eun Woo. Ia bisa masuk berkat Sehun selaku Kepala Desa; berkat mulut manisnya, ia berhasil mendapatkan kunci duplikat dari pemilik villa.

Myungsoo berjalan menelusuri bangunan terbesar di desa itu. Ada lorong-lorong panjang yang membentang di sepanjang kamar yang terletak di sisinya.

Dan demi menemukan kamar yang saat ini ditempati Suzy, ia mendengar pembicaraan kedua insan itu.

"Kenapa, huh? Aku masih mau di sini. Seoul masih dalam keadaan bahaya." kata Suzy

"Tidak masalah. Toh, bodyguard-bodyguard itu akan selalu di sisimu dan menjagamu. Kalau perlu aku akan menambah bodyguard baru untukmu."

"Aniya. Kau tak perlu melakukannya. Aku tak bisa tenang kalau ada mereka. Aku jadi tak bebas." Bantahnya.

"Yak! Kau kenapa huh? Apakah kau masih mau berlama-lama dengan pria itu? Kim Myungsoo?" Sindirnya. Ada senyum miring yang mengejek di bibirnya.

BLUEBELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang