💐5

1K 155 17
                                    

Myungsoo pernah berjanji padanya di SMA dimana mereka menempuh pendidikan yang sama. Bahwa ia bersumpah tak akan pernah menyakiti Suzy dalam fisik maupun batin jika gadis itu bersedia menjadi kekasihnya.

Di tahun kedua SMA-nya, dimana dua tahun persahabatan mereka yang bak pohon sakura di musim semi, mencapai awal yang baru. Akhirnya Myungsoo mendapatkan hadiah atas perjuangannya.

Mereka berpacaran. Teman-teman mereka heboh. Tapi tak ada yang bisa membantah. Myungsoo memang ditakdirkan untuk Suzy, dan sebaliknya. Suzy ditakdirkan untuk Myungsoo.

Tapi lihatlah sekarang. Janji itu dinodai oleh ketidakberdayaannya sendiri.

Myungsoo langsung berdiri dari kursinya, tergugu menatap Suzy yang menangis. Tak bersuara. Hanya saja sorot yang menyingsing di matanya tampak sangat terluka. Teramat dalam. Memegangi bekas tamparannya dengan bias yang lara.

Astaga. Betapa bodohnya dirinya.

Tiba-tiba Taehyung sudah berada di belakangnya, menarik kerah pria itu tanpa jeda, dan dalam hitungan detik melepaskan berpuluh-puluh bogem mentah yang tak berkesudahan.

Suzy melihatnya. Kim Taehyung, teman kelasnya saat SMA. Pria misterius yang suka berdemo di depan gedung pemerintahan. Pria ini sesekali menyapanya, tapi tidak begitu akrab. Dan ada rumor yang mengatakan bahwa ia suka menguntit Suzy kemana-mana.

Setelah lulus SMA, dirumorkan dia membentuk sebuah fraksi mencurigakan anti pemerintah. Yang membuatnya seperti menghilang. Sempurna menghilang dari jangkauan Suzy.

Tapi sekarang... dia kembali.

Yah, dia Kim Taehyung itu. Kim Taehyung yang suka menatapnya diam-diam.

"Yak! Taehyung-ssi! Geumanhae!" Suzy berlari hendak melerai perkelahian itu setelah sadar dari keterkejutannya. Demi apa, wajah Myungsoo sudah babak belur. Tapi tak ada perlawanan darinya.

"Yak geumanhae!" Suzy menarik-narik tangan Taehyung. Tapi perbedaan kekuatan di antara mereka malah membuatnya tersenoyong ke belakang.

"Geumanhae!"

Taehyung pekak.

"BERHENTI!"

Barulah pria itu berhenti.

Saking brutalnya ia menghajar Myungsoo, kepalan tangannya sampai ikut terluka. Ia tersengal-sengal. Tampak sangat murka. Mata yang terpancar di sana begitu kelam. Dingin.

Suzy sampai mendelik ketakutan.

***

Dua pria yang terluka itu sudah dibawa ke rumah Sehun. Ia khusus mendatangkan dokter dari rumah sakit terdekat. Ingin menenangkan kedua pria itu.

Myungsoo terparah. Ia masih tak bisa menggerakkan mulutnya, apalagi berbicara. Tempat itu remuk.

Taehyung hanya luka ringan di kepalan tangan. Tinggal diperban dan selesai.

Tapi demi membuat kedua pria itu akur kembali, Sehun mengundang mereka ke rumahnya. Berniat membicarakannya bersama-sama.

Apalagi sedari tadi Suzy mengekorinya, meminta kepastian tentang keadaan Myungsoo. Cemas. Ia bisa memahami perasaan Suzy.

"Jadi... Tolong berikan masing-masing alibi kalian padaku..." Ucap Sehun sok detektif. Apalagi dengan ketotalitasannya yang memakai topi ala Sherlock Holmes. Dan kaca pembesar itu. Ck.

Kedua pria itu terdiam. Tak ada yang mau membeli lelucon Sehun.

"Oh ya, aku lupa. Myungsoo kan tidak bisa berbicara dulu untuk sementara waktu. Hahahaha, betapa pintarnya aku..." Sehun menepuk kepalanya sendiri. Menyadari tingkah sengajanya yang disengaja.

BLUEBELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang