💐8

831 134 12
                                    

Hari itu setelah semua pertemuan dan pembicaraan mereka, hanya ada Myungsoo dan Suzy di atas ranjang. Saling duduk membelakangi bersama pikiran masing-masing yang berkecamuk.

Taehyung dan Sehun melarang mereka saling menatap saat Myungsoo meminta untuk ditinggal sendiri bersama Suzy. Karena mereka hapal betul, akan sangat berbahaya jika tangan alien Myungsoo malah menyerang Suzy.

Mereka saat ini berada di apartemen terpencil yang sengaja Sehun sewa sebagai markas. Sehun rupanya memiliki banyak markas dan tempat sembunyi di Seoul. Tak terhitung jumlahnya. Tentu saja sebagai mantan Ketua fraksi terbesar di Korea mengharuskannya selalu berpindah-pindah tempat.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Suzy sendu.

"Baik. Kau?"

Suzy menghela nafas.

"Baik."

Hening.

"Suzy..."

"Hmm?"

Tak dirasa, Myungsoo sudah berada di belakangnya. Mendekapnya dengan lembut.

Suzy terlonjak, sontak menoleh.

"Sebentar saja... Biarkan aku melakukan ini sebentar saja..." Nafas Myungsoo menderu di telinganya.

Astaga, Suzy tak bisa berkompromi lagi dengan jantungnya. Ia membekap mulutnya. Menahan perasaannya yang membuncah.

"Ah... Suzy... Aku selalu membayangkan hari ini akan terjadi... Aku... Sangat... Amat sangat... Merindukanmu..."

Hening.

"Kau tahu tidak? Selama lima tahun ini... Aku terus menghitung waktu yang berlalu... Berharap waktu-waktu yang terbuang dahulu bisa terbayarkan... Aku menghitungnya dengan sangat jelas... Seolah-olah aku hidup hanya untuk menghitung waktu yang terbuang percuma..."

Hening.

"Kalau saja peristiwa itu tak pernah terjadi... Apakah sekarang kita sudah punya anak?" ada tawa getir yang terhempas ke udara. Lalu lenyap. Kembali mengheningkan suasana di antara mereka.

"Suzy..."

"Selama ini aku selalu membayangkannya... Membayangkan wajahmu di antara malam-malamku yang terasa sangat panjang... Bahwa aku bisa melaluinya... Lalu akan ada hadiah untuk semua pencapaianku... Kau di sini... Menyerahkan dirimu padaku... Menyerahkan seluruhnya... Aku-" kalimat Myungsoo tergantung tatkala Suzy membalikkan tubuhnya. Tanpa aba-aba membuka dasi yang melingkar di kerah baju Myungsoo. Perlahan-lahan. Tanpa sedetikpun memalingkan tatapannya dari Myungsoo.

Myungsoo terpana. Kehabisan kata-kata.

Dasi navy itu sudah lepas. Wanita itu lantas melingkarkan dasi itu ke kepala Myungsoo. Menutupi seluruh matanya. Memastikan agar ikatannya tak akan lepas meski si tangan alien memaksa untuk membukanya.

"Su... zy? Apa yang yang kau lakukan?"

"Katanya... Tanganmu ini hanya menyerang Eun Woo dan aku... Jadi kalau aku menutup matamu dan tak mengenaliku, berarti tangan itu tak bisa melakukan sesuatu, kan? Setidaknya... Aku berharap begitu..."

Kening Myungsoo mengerut. Bingung.

"Aku akan menyerahkan hadiah kelulusanmu, Myungsoo-ah..."

Waktu seperti berhenti berdetak tatkala sesuatu yang lembut memilin bibir Myungsoo. Perlahan-lahan.

Suzy menciumnya. Merengkuh wajahnya dengan rileks.

Ciuman yang dinantikannya selama bertahun-tahun.

BLUEBELLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang