Sudah berbulan bulan lebih david pergi meninggalkan lauren, tidak ada komunikasi atau apapun
Dan mungkin Lauren juga sudah lupa dengan david, kini Lauren tengah berduduk ria tertawa bersama ponsel kesayanganya
Samar samar terdengar suara menyambut kedatangan orang, mungkin itu tamu fikirnya
Sementara di ruangan bawah
"Hai david... Kamu apa kabar? Baik kah? Bagaimana sekolah mu?" suara wanita parubaya antusias karna kedatangan cucunya
Lauren pun mendengar nama david disebut dan saat itu juga Lauren turun dari kamar nya menuju ruang tamu
"DAVID AKU MERIN-" ucapannya terputus saat belum sempat dilanjut kan hanya ada senyuman yang didapat
Ini berbeda dengan david sebelumnya, ia tidak seperti ini ketika datang dikediaman nenek nya
"Aku akan kekamar sekarang" titah david lalu pergi ke kamar atas
Baru sampai di anak tangga kedua david mendengar suara isakan dari Lauren
Jika boleh jujur Lauren sangat terpukul, ia bahkan ingin meluapkan semuanya saat itu juga, namun ia urungkan ketika ia melihat nenek nya tersenyum
Apa harus ia bersedih ketika seseorang yang dirindukan oleh semua orang itu kembali? Tentu saja tidak
Lauren pun kembali kakamar nya, ia berfikir mungkin david ada dikamar nya sekarang, namun ketika ia membuka knop pintu, yang ia fikirkan hanya sebuah ekspetasi. David sama sekali tidak ada
Ia mencari kakamarnya, ia melihat david bermain handphone sambil terduduk di kasur nya
Tanpa berfikir panjang Lauren langsung masuk kedalam kamar david
"Apa kau sangat lelah?" tanya Lauren sambil mengayunkan kaki nya di tepi ranjang
"Apa yang sedang kau lakukan di kamarku? Cepat kau keluar! Kau sangat mengganggu ku" Lauren terkejut mendengar ucapan david. Ini pertama kali nya david seperti ini padanya
ia pun pergi meninggalkan david lalu ke kamar nya, menuju suatu ruang yang ia pake untuk meluapkan emosi nya.
Lauren bukan tipekal seseorang, ketika ia emosi maka ia akan melukai anggota tubuh nya. ia mungkin hanya melakukan sebuah teriakan atau mungkin menghancurkan beberapa benda yang menurut nya tidak akan membuat nya terluka
Dengan penuh kesedihan Lauren menatap dirinya dipantulan cermin, melihat tetesan demi tetesan terjatuh dari kelopak matanya, ada rasa senang akan kedatangan david, ada pula rasa kecewa. Mana mungkin seorang david dapat berubah dalam hitungan bulan, mustahil memang, tapi realita tetap realita, isi hati seseorang tidak diketahui dan juga tisa di ubah oleh siapapun, kecuali orang tersebut dan tuhannya.
Rasanya ingin sekali ia meluapkan isi hati nya kepada david. Rasa kehilangan kini mulai datang
"Kenapa semuanya berubah" Lauren terus berkata tanpa ia sadari
"Apa ini semua salah ku karna tidak mau bersama nya selama ia sekolah?
Apa perubahan ini adalah sebuah hukuman karna aku terus saja tidak bisa mengikhlaskan nya?" seolah ia tau kenapa ini semua terjadi
David mendengar apa yang diucapkan oleh Lauren
"Apa aku terlalu kejam oleh Lauren? Ini mungkin sangat berat, tapi dasar nya aku memang tidak ingin didekati oleh siapapun sekarang, bahkan aku muak bertemu dengan orang banyak" suara nya yang sangat pelan mungkin menjadi alasan mengapa ia seperti ini
Sebuah kesalahan sepele akan menjadi besar jika kalian menyikapi nya sangat serius, dan berhati hatilah saat bersikap, hati seseorang tidak selamanya dalam keadaan teguh
•
•
•
•
•Permisi... Saya hanya ingin memberi tau, memang saya tidak pernah memaksa kalian (pembaca) untuk memberi suara pada tulisan saya, tapi saya selalu berharap bahwa itu terjadi tanpa sebuah paksaan.
Setidak nya berikan saya saran, apa cerita ini mampu untuk membuat kalian merasakannya atau memang kalian hanya sekedar mampir.
Saya selalu menunggu notifikasi dari kalian
Saya akan menulis jika kalian memberikan hadiah ke pada saya, tidak perlu yang mewah hanya sebuah pendapat
KAMU SEDANG MEMBACA
BERUBAH!!
Teen FictionDia berubah! dia bukan lgi david yang gue kenal, dia bukan david yang kya dulu, david yang bisa bikin gue ketawa, senyum, smpe bikin gue lupa sma dunia! david skrg berubah! intinya dia berubah!!