Prolog

523 39 15
                                    

Sebelumnya haii, aku ikut WWF2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelumnya haii, aku ikut WWF2019. Jadi aku bikin work baru. Mudah² an work ku terdaftar dan masuk di semua kategori.

Wkwk.

Mohon dukungannya ya^^, dukungan kalian berharga bgt untuk work ku.
Dan semoga suka sama cerita nya.

Happy reading^^

🍁🍁🍁


Di taman kota, Aera sedang melakukan aktivitasnya memberi makan tupai. Setiap ia lari pagi, pasti Aera selalu singgah di taman itu. Ia sangat bahagia sekali sebentar lagi akan musim gugur dan hari ini adalah hari ulang tahunnya. Setelah makanan tupai habis, Aera segera kembali ke rumah.

Saat tiba di rumahnya, ia dikejutkan dengan ayahnya yang telah bersiap di depan pintu. Dengan memegang sekuntum bunga edelweiss dan sebuah kotak. "Selamat ulang tahun, Aphrodite ayah" teriak sang ayah.

Aera terkejut dengan hal itu, ia selalu di perlakukan istimewa oleh kedua orang tuanya. Jelas saja, Aera adalah anak tunggal di keluarga Shin. Meskipun begitu, Aera tidak pernah bersikap manja.

"Ayah, selalu saja mengejutkanku!" kata Aera setengah berteriak. Jujur saja meskipun Aera senang diperlakukan seperti ini, Aera tetaplah wanita yang telah beranjak dewasa.

Kemudian Aera memeluk sang ayah dan diam-diam mengambil kotak itu. "Hey, apa yang kau lakukan?" teriak sang ayah yang tahu bahwa kotaknya telah diambil.

"Aku hanya mengambil kadoku, ayah" kata Aera sambil berlari menuju ibunya yang sedari tadi melihat interaksi mereka berdua.

"Selamat ulang tahun sayang, kau sudah dewasa, mandi lah kami menunggumu di meja makan" ucap sang ibu sambil mengusap rambutnya. Aera hanya mengangguk lalu pergi ke kamar.

Di meja makan, suasana sangat hening. Mereka tampak menikmati makanan itu. Hingga suara sang ayah memecahkan keheningan. "Ra..." Yang dipanggil menatap sang ayah dengan mulut yang berisi.

"Ayah ingin membicarakan sesuatu padamu" kata sang ayah dengan nada yang serius. Terlihat dari mata sang ayah, bahwa pembicaraan kali ini benar-benar serius.

"Ada apa ayah?" tanya Aera memberhentikan kegiatannya.

"Kau sayang pada kami, bukan?" tanya sang ayah dan dijawab anggukan oleh Aera. Perasaan Aera campur aduk, pasti ada sesuatu yang akan membuatnya terkejut.

"Kau sudah dewasa nak, ayah yakin kau bisa menerimanya" ucap sang ayah. Aera masih diam menunggu kelanjutannya. Ayah Aera menghela napas panjang sebelum mengatakannya.

"Kau kami jodohkan dengan anak teman ayah semasa SMA..." kata sang ayah yang membuat Aera terkejut.

Hey, bagaimana mungkin? Aera baru menginjak umur 20 tahun dan dia dijodohkan, apakah ini mimpi?

Autumn LeavesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang