20.What Do You Want?

298 25 5
                                    

Apapun itu, jika memang mau kamu adalah aku yang menjauh, bahkan pergi... Aku kan lakukan untukmu.
-Bisma-
.
.
.
.
.
.

Tya, Rimi, Lala, Raka dan Dina tengah menyantap batagor Mang Jaja dikantin sekolah. Mereka tertawa terbahak-bahak. Bahkan sampai menjudge satu sama lain.

"Eh ngemeng-ngemeng, Din.. Lo gimana hubungannya sama si Kak Syahlan?" tanya Rimi.

Dina terbatuk-batuk saat Rimi bertanya seperti itu. Dia langsung menatap Rimi tajam.

"Ya... Cuma sahabatan kali, Mi. Kan si Dina nya aja selalu bilang kalau si Kak Syahlan gak ada ganteng-gantengnya!" cibir Lala.

Dina melotot. "Terus? Apa kabar sama lo. Lo aja masih digantungin sama si Reza!" balas Dina.

Kini berganti menjadi Lala yang melotot. Raka dan Rimi tertawa. Sedangkan satu sosok diantara mereka masih calm untuk mendengarkan ocehan sambil sesekali terkekeh.

"Diem aja terus lo" ucap Raka yang pastinya tertuju pada Tya.

Tya menoleh ke sampingnya. Dia melihat Raka dengan tatapan malas, lalu kembali menatap batagornya.

"Ty, pulangnya ke rumah gue dulu aja. Bakalan ada kumpul keluarga nih" ajak Rimi.

Tya mengangguk malas. Sebenarnya dia tak ingin mampir kemana-mana saat pulang sekolah nanti. Tapi karena Rimi bilang ini strategi nya untuk bisa kembali lagi dengan Bisma, maka Tya mau tidak mau harus ikut.

"Kalian pacaran?" tanya Raka yang bingung dengan hubungan kedekatan Tya dan Rimi.

Tya menoleh ke arah Raka. Dia menatapnya sambil menahan tawa.

"Kenapa? Kalau gue pacaran sama Rimi?" tanya Tya.

Rimi mengangguk dan tersenyum. "Enggaklah Ka..."

Raka mengangguk. Namun sedetik kemudian dia kebali menatap kearah Rimi. "Seriusan lo gak ada perasaan sama Tya? Lo deket banget loh sama si Tya?" suara Raka memang pelan, namun masih bisa didengar oleh Tya yang ada di sampingnya.

Tya memukul punggung Raka. "Udah dibilang gak jadian ya nggk. Kenapa sih? Lo kepo banget?"

"Ya gak apa-apa. Lagian kalian deket banget" jawab Raka sambil meringis kesakitan.

Setelah mereka semua menghabiskan batagor mereka masing-masing, mereka berpencar. Hari ini pak Ratmo, guru Bahasa Indonesia mereka tidak masuk karena istri nya sedang dirawat di rumah sakit.

Tya pergi ke perpustakaan sekolah bersama Lala dan Dina. Raka sudah pasti akan ke kelas 12 untuk melihat kekasihnya. Iya, Raka punya kekasih. Kekasihnya adalah kakak kelasnya yang mau lulus tahun ini juga. Namanya, Ranti.
Jangan tanya Rimi kemana. Selain pintar dan juga kesannya dia keren, dia selalu memanfaatkan waktu luang dikelasnya untuk tidur.

.
.
.
.
.
.
.

"Gue cari bangkunkosong dulu deh ya" ucap Tya sambil berjalan mencari bangku kosong yang disediakan perpustakaan untuk membaca.

Tya berdiri diantara banyak banyak bangku kosong. Dia tersenyum. Dia lupa ini masih jam pelajaran. Yang artinya banyak siswa yang masih belajar. Dia memilih bangku dekat dengan jendela. Jendela yang mengarahkan langsung pada kelas Bisma.

"Tya?" sapa seseorang. Tya yang asalnya sedang membaca buku mendongkak untuk melihat siapa yang menyapanya.

Mata Tya meredup. Menampilkan tatapan sayu saat melihat orang yang menyapanya. Tidak ada Icha, hanya Bisma disana. Tidak bersama siapapun. Dan Tya pun, sedang tidak bersama Lala dan Dina. Mereka masih pusing memilih buku mana yang mereka ingin baca.

Bahasa Inggris Vs MatematikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang