[END] More than Word (SUDAH CETAK)

tiga

Semua telah menghabiskan makanannya, mereka mengobrol lalu tertawa lagi, aku tak angkat bicara.

-telpon masuk-

“yeoboseyoo~ ehehhehee”

“pendek kau dimana?”

“nugusaeyo???”

“ini aku chanyeol. Kenapa ramai sekali?”

“chanyeol?”

“yak pendek cepat katakan kau dimana?”

“aku? Dimana? Entahlah hahahaha sehun kita dimana? Ahahaaha ”

“ahh noona! Kau mabuk? Sini telponnya, yeoboseyo”

“tidakkkk! Aku tidak mabuk! Aku tidak maaaabukkk saaaaaaaaaamma sekali, benarkan? Kauuuuuu namamu! Ireuumi boaeyoo???? Kau sangat tampan hehehehe”

“chen namaku chen! Tentu saja aku tampan”

“aiigoo pipiku panas ehehe”

Sehun menutup mulutku dari belakang

“noona, harusnya kau tak minum! Kau tak kuat kan, ah merepotkan”

“sehuun-ahh!! Kau benar sehun? dengarkan aku, Sehun-ahh aku sedih huhu kyungsoo sunbae-gaa, kyungsoo sunbae-gaa memutuskanku, ottokaeyo? Hiks hiks huhuhuhhuuuuuu”

.

.

“pendek bangun, pendek bangun!”

“Ahhh kau chanyeol kan? Kau chanyeol kan?”

“iya ini aku, ayo pulang”

“chanyeol-ahh! Noeun nappeun namja!!!! Kau kemana saja??”

“pendek! Tak biasanya kau mabuk”

“akuuu, aku tidak mabuk! Kenapa kalian semua bilang aku mabuk?”

“sudah ayo pulang”

“uriii namchin-gaa, Naeun bogoshipoyoooooo! ehehhehe”  kupeluk chanyeol

.

.

Cahaya matahari membangunkanku dari tidur yang lelap.

“uugh”

Tenggorokanku sakit

“air! Air!” kucari botol air yang selalu ada di pinggir kasur

ahh benar aku tidak sedang dirumah. Aku bangun, melihat jam 8.30, sudah siang. Aku pergi ke dapur, mengambil air lalu minum.

“annyeonghaseyo ahjumma!” glek.

“annyenghaseyo!”

“ahh ! maaf ahjumma, aku menyapamu pertama kali dengan sangat berantakan!” kenapa tiba-tiba ada ibunya?