Everything ends here☺

31 7 4
                                    

*Daeyon POV*

Terkadang kita tak dapat menebak, kapan sesuatu itu terjadi, kapan sesuatu itu datang, dan untuk apa sesuatu itu ada. Kadang kita tak paham maksud dari sesuatu menghampiri kita, entah karena memang benar benar membantu, atau hanya sekedar menguji. Dan kadang, kita merasa sesuatu itu sulit untuk kita hadapi. Tapi.. sebenernya alasan sesuatu itu menjadi lebih rumit adalah cara kita menghadapinya yang salah. Karena hal yang ada di depan mata belum tentu benar benar dapat membuat kita jauh lebih baik.

Sekarang, aku tau alasan Shi-Ah tak pernah memberiku kesempatan untuk berterimakasih, kami berbeda, kami tidak dari 1 keluarga, ayah sudha menitipkan pesan agar mengembalikan Shi-Ah pada ornag tua kandungnya. Ayah!!, Daeyon sudah tau, gomawo ayah!! Daeyon janji akan temukan orang tua Daeyon.

Pada akhir pekan aku meluangkan waktu untuk pergi ke Busan bersma Heum Yong, aku memberikan surat itu pada ibu, ada alasan kenapa ibu juga tak mengetahui kalau Shi-Ah bukan anak kandungnya.

PLESBEK
RUMAH SAKIT INTERNATIONAL SEOUL

Sekitar 13 tahun yang lalu, saat usiaku baru menginjak umur 2 tahun, ibuku melahirkan.

Aku melihat dokter keluar dari ruangan ibuku, dan ia menggeleng. Lalu ayah menangis, aku benar benar tak tau apa apa saat itu.

Tapi saat di rumah. Ayah mencoba tersenyum, dan aku tak tau kenapa.

"Sayang.., aku tau bayi kita tak selamat!"

Ayhku sangat depresi, ia kembali ke rumah sakit. Menemui dokter dan meminta penjelasan.

"Maaf pak, Ny.Cha, memang sudah keguguran!"

Ayah sangat tidak terima. Lalu ayah pulang. Saat ibu menangis dan aku di peluknya saat itu.

"Eoma! Gwaenchana?!"
"Nee, ibu baik baik saja!"

Dan lalu ayah pulang kerumah, dengan menggendong seorang bayi.

"Tidak mungkin!"
"Ini bayi kita sayang!"
"Tidak mungkin!"

Ayah, ibu saat itu menangis bahagia. Aku juga ikut bahagia. Tapi suatu hari ayah dan ibu bertengkar, mereka memperdebatkan identitas Shi-Ah.

"Jadi dimana kau menemukan bayi itu?!"
"Apa maksudmu?, ini bayi kita, ini anak kita!"
"Bayiku sudah tidak ada, dimana kau mencuri anak itu?!"

Saat itu aku hanya bisa menanangis dan bersembunyi di bawah meja makan.

"Kemarilah Daeyon!"

Saat libur sekolah, aku dan keluargaku pergi ke pantai.

"Kemarilah!, kau tau Daeyon jika kau mencintai seseorang, kau harus setia, terkadang saat ayah terlelap, ayah takut tidka bisa bangun lagi, takut tak bisa melihat sinar dunia lagi"
"Tak bisa bangun?"
"Benar, jadi Daeyon, kau harus seperti matahari itu bersinar meski nantinya tergantikan oleh bulan, tapi kau harus menjadi bunganya dulu, kau harus mencoba menyinari dunia dengan titik awal, SunFlower!"

Ayah menulis semua yang ia katakan dalam surat itu, lalu memasukkanya dalam,botol kaca itu. Lalu ayah melemparkan botol kaca itu sangat jauh.

"Daeyon, suatu hari akan ada orang yang mengambil botol kaca itu, dia pasti akan mencarimu, dan itu karena takdir, araso!"

Heart List <BOYSTORY>Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang