Sudah dua hari semenjak kejadian kecelakaan itu, perkembangan Yoongi cukup pesat sekarang alat alat medis sudah dilepas dari tubuhnya, meski masih harus menggunakan kursi roda untuk beraktifitas.
" aku bosan " pernyataan Yoongi mengalihkan perhatian Jimin yang sibuk merapikan piring bekas sarapan Yoongi.
" hyung mau jalan jalan ke taman rumah sakit ?" tawar Jimin.
Yoongi mengangguk, Jimin menyiapkan kursi roda di sudut kamar itu. Lalu mendekat ke tempat Yoongi, membantu hyungnya untuk duduk dikursi roda.
" kau tahu tempatnya ? " tanya Yoongi.
" tahu... aku pernah kesana sekali" jawab Jimin lalu mendorong kursi roda kakaknya.
" jja, kita disini saja ya " ucap Jimin menghentikan dorongannya dan duduk tepat ditempat duduk dibawah pohon yang rindang.
" Jimin " sebuah panggilan sukses mengalihkan perhatian Yoongi dan Jimin yang sedang berbincang.
" oh hyung " ucap Jimin melihat siapa yang memanggilnya, Kim bersaudara menghampiri mereka.
Yoongi menoleh pada tiga pemuda asing yang sepertinya sudah akrab dengan adiknya.
" hyung, kenalkan ini Seokjin hyung, ini Namjoon hyung dan ini Taehyung " ucap Jimin memperkenalkan kim bersaudara itu, ketiga pemuda itu tersenyum kearah Yoongi yang duduk di kursi roda.
Yoongi hanya mengangguk, matanya tidak bisa lepas dari seorang pemuda dengan senyum kotaknya, tangan Yoongi menyenggol Jimin agar mendekat, Jimin mendekatkan kepalanya pada Yoongi,
" ada apa dengan anak bernama taehyung itu ?" bisik Yoongi, Jimin memukul kecil tubuh Yoongi, terdengar desisan kesal dari Yoongi
" ada apa denganmu eoh ?" ucap yoongi kesal.
" maaf ya aku tidak bisa melihat mu, mataku bermasalah sejak lahir. Jadi aku tidak bisa melihat" jelas Taehyung.
Yoongi mengangguk mengerti, " ah iya, aku belum mengenalkan kalian pada nya, dia hyung ku Min Yoongi. Kalian harus sedikit bersabar menghadapinya" ejek Jimin pada hyungnya.
" ish, tidak sadar diri" ucap Yoongi memutar bola matanya malas, yang dibalas pukulan kecil dari Jimin. Namjoon dan seokjin terkekeh pelan melihat itu.
"Apa kau yang bernama Jimin ?" seorang wanita datang menghentikan obrolan kelima anak anak itu,
" eomma " Seokjin dan Namjoon bersamaan memanggil wanita itu,
" eomma ?" Taehyung sedikit terlambat menyadari kedatangan eommanya,
" ne, ini eomma " ucap wanita cantik dengan gaun berwarna maroon. Pandangannya beralih pada jimin yang berdiri disamping Yoongi.
" kau yang bernama Jimin ?" tanya nya. Jimin mengangguk.
apa dia akan membicarakan soal pendonoran ? Kuharap tidak, ada Yoongi hyung disini.
" bisa kita bicara sebentar" ajak wanita itu, Jimin mengangguk lalu mengikuti wanita itu dari belakang.
Jimin dan wanita itu sudah duduk di tempat yang agak jauh dari keempat pemuda yang sedang asik mengobrol dan mulai dekat.
" namaku Kim Jiyeon, aku ibu dari ketiga pemuda tadi " ucap wanita itu memperkenalkan diri, Jimin mengangguk.
Jiyeon menatap Jimin dalam, matanya tidak bisa lepas dari wajah anak manis disampingnya.
" matamu sangat indah, kenapa kau ingin memberikan itu pada putraku ?" Jiyeon mulai bertanya alasan Jimin mau mendonorkan matanya pada Taehyung.
Jimin menunduk, " keluarga kami sedang butuh biaya, dan aku sudah melihat indahnya dunia selama 17 tahun, sedangkan Taehyung, ia tidak bisa melihat selama 17 tahun. Kurasa berbagi tidak ada salahnya " jelas Jimin.
Jiyeon masih menatap nya sendu, kata kata jimin menyentuh hatinya, seorang anak 17 tahun bisa berlaku bijak seperti itu.
" kau tahu ? Keluargamu pasti sangat bangga padamu " ucap Jiyeon mengusap lembut rambut indah Jimin.
" seandainya dulu aku tidak memaksakan diriku untuk tetap bekerja saat hamil, mungkin taehyung akan sehat dan kau tidak perlu memberikan matamu pada nya" sesal Jiyeon mengingat bagaimana cerobohnya ia saat hamil Taehyung dulu.
" semua sudah terjadi, tidak ada gunanya menyesali " ucap Jimin menenangkan, Jihoon mengangguk.
" tapi, apakah hyungmu tau soal ini ?" tanya Jiyeon membuat Jimin menggeleng.
" jika hyung tau dia pasti tidak akan mengijinkannya" jelas Jimin lesu.
" bagaimana kalau dia tau ? Dia pasti akan sangat marah kan ?"
" mungkin, tapi aku yakin dia akan mengerti"
Jiyeon mengangguk bibirnya tersenyum, ia senang akhirnya Taehyung bisa melihat lagi." kapan mataku akan diambil ?" tanya Jimin,
" mungkin besok atau lusa, kami akan memberitahumu" jawab Jiyeon.
******
" kemana Jimin, kenapa dia belum kembali ?" tanya yoongi,
" mungkin ia masih punya urusan sebentar dengan eomma kami" jawab Seokjin. Yoongi hanya mengangguk mengiyakan,
" ngomong ngomong berapa umurmu ? " tanya Seokjin memecah kecanggungan yang terjadi antara mereka.
" tahun " jawab Yoongi ,
" ah, berarti aku lebih tua satu tahun darimu " ucap Seokjin .
" kalau begitu kami akan memanggilmu yoongi hyung " ucap Namjoon sambil tersenyum. Yoongi mengangguk tidak berniat menjawab mereka.
" hyung kenapa dia sangat menyebalkan ? dia sama sekali tidak mirip dengan Jimin " bisik Namjoon pada Seokjin yang dibalas pukulan kecil dari pemuda jangkung itu .
Yoongi melihat kearah Taehyung, anak itu seumuran dengan Jimin adiknya. Nasib mereka tidak jauh berbeda, Taehyung dengan kebutaannya dan Jimin dengan penderitaannya dibenci ayah nya.
" sepertinya kalian akrab dengan adikku " Yoongi akhirnya mulai membuka dirinya dengan tiga bersaudara itu,
" iya kami cukup dekat dengan Jimin,dia anak yang baik. Aku suka berteman dengannya " jawab Taehyung semangat, senyuman kotak menghias wajahnya.
" benar, adikmu sangat manis " ucap Seokjin setuju.
" dia memang anak yang manis "
" aku juga manis hyung " ucap Taehyung dan menopang dagunya dengan kedua tangannya membentuk bunga. Melihat itu Jin,Yoongi dan Namjoon tertawa gemas dengan tingkah konyol Taehyung.
" oh Jimin sudah datang ? " Ucap Namjoon yang melihat Jimin berjalan kearah mereka, Jin dan Yoongi menoleh bersamaan kearah Jimin.
" apa yang kalian bicarakan ? kenapa lama sekali ? " tanya Yoongi.
" hmmm.... tidak penting hyung " jawab Jimin sambil tersenyum.
" anak anak, ayo kita pilang " panggilan Jiyeon mengalihkan perhatian kelima pemuda itu.
" ne eomma " Ucap Kim bersaudara itu bersamaan.
" kami pulang dulu ya " pamit Seokjin dan dijawab anggukan oleh Jimin dan Yoongi.
" sampai jumpa " ucap Taehyung sambil melambaikan tangannya, mereka pun pergi bersama Jiyeon.
" apa yang kau bicarakan dengan bibi itu ? " tanya Yoongi memecah keheningan setelah Kim bersaudara pergi,
" bukankah sudah kubilang itu tidak penting, hyung. Lupakan itu dan tidak usah dipikirkan " ucap Jimin mencoba mengendalikan dirinya," ayo kembali ke kamar mu " ajak Jimin lalu mendorong kursi roda milik Yoongi
Maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Take My Eyes : Daegu Version
Fanfiction[COMPLETE] "kenapa kau memberikan sesuatu yang penting pada orang lain demi aku?" "masa depan hyung lebih penting dari apa pun" "kehilangan matamu berarti kau harus kehilangan hidupmu" "aku tidak kehilangan hidupku. hyung, kau adalah hidupku kau ju...