" Yoongi bilang kau sudah tiada, dan kenapa kau yang mendonorkan matamu untuk Taehyung ? " Seokjin mulai menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi.
" aku masih hidup, apa Yoongi hyung bilang kalau aku sudah tiada ? " tanya Jimin.
Ya... Jimin masih hidup berita meninggalnya Min Jimin hanyalah rekayasa Jihoon semata.
" iya, kau tahu ? Keadaannya sangat buruk ia benar-benar sedih " jawab Seokjin.
Jimin hanya terdiam, ia sudah membayangkan bagaimana keadaan hyungnya sekarang. Tapi yang lebih ia khawatirkan adalah bagaimana reaksi Yoongi saat melihat nya seperti ini.
" Jimin-ah " panggilan Taehyung mengintrupsi semua orang.
" Kenapa kau lakukan ini ? Kenapa memberikan matamu padaku ? " lirih Taehyung.
Jimin tersenyum ia berjalan mendekati Taehyung dengan bantuan Namjoon, " Hyung ku selalu bilang, jika kita masih mampu menolong seseorang maka lakukan lah. Dan aku mampu menolongmu, jadi aku melakukannya " jelas Jimin masih dengan senyumnya.
" Maaf... Seharusnya aku bisa melihat sejak awal ... Dengan begitu kau tidak perlu memberikan matamu untuk ku " Taehyung mulai menangis dalam pelukan Jimin.
" satu-satu nya cara untuk membalasku adalah, jaga mata itu baik-baik " pinta Jimin.
" pasti "
Namjoon dan Seokjin hanya diam melihat momen haru antar dua sahabat itu, baru pertama kali mereka menemui seseorang sebaik Jimin, dia seperti malaikat yang datang untuk Taehyung adik mereka.
Sepanjang malam mereka mengobrol dan bercanda sambil menunggu esok datang.
***
" Oh kau sudah bangun ? Ayo sarapan dulu " ajak Jihoon pada Yoongi yang baru keluar dari kamarnya, Yoongi menurut lalu pergi ke meja makan yang sudah penuh dengan banyak makanan enak.
" bukankah ini terlalu banyak ? " tanya Yoongi melihat banyaknya makanan dihadapannya..
" tidak, apanya yang banyak ini malah kurang " jawab Jihoon santai. " makanlah, lalu bersiaplah "
" kemana ? " tanya Yoongi sambil mengunyah makanannya.
" jalan-jalan, menghabiskan uang yang ku dapat kemarin "
" aku mau pergi kerumah sakit hari ini ? " jawab Yoongi datar.
"Uhuk... Untuk apa kau kerumah sakit ? " Jihoon tersedak karena kaget apa yang dikatakan Yoongi.
" ayah kenapa ? Ada sesuatu di rumah sakit ? Kau menyembunyikan sesuatu ? " selidik Yoongi mulai curiga.
" kau curiga pada ayahmu sendiri ? " tanya Jihoon dengan nada kesal.
Yoongi menatap pria itu sebentar lalu bangun dan kembali ke lamarnya untuk bersiap ke rumah sakit.
" aku pergi dulu " pamit Yoongi setelah bersiap.
Jihoon hanya menatap putra sulungnya, " kuharap mereka tidak bertemu "
" hai Jimin, hari ini hyung akan pergi ke tempat Taehyung. Dia pasti sedih karena kau tidak ikut, kau tahu sepi sekali tanpa dirimu. Aku benar benar merindukanmu " airmata Yoongi menetes membasahi sebuah batu putih yang terukir nama Jimin disana.
Yoongi berdiri lalu pergi ke tujuan awalnya, rumah sakit. Mata Yoongi menyipit saat melihat seorang pemuda dengan perban dimatanya keluar dari ruangan Taehyung dengan bantuan seorang suster " Jimin ? " gumam Yoongi.
" Yoongi hyung " panggilan Namjoon membuyarkan perhatian Yoongi dari pemuda itu, " kau kenapa ? " tanya Namjoon.
Yoongi melihat kearah pemuda itu lagi, tapi dia sudah tidak ada " sepertinya aku terlalu merindukannya saja " gumam nya.
" hyung ? " panggil Namjoon saat Yoongi melamun.
" iya, aku datang untuk menjenguk Taehyung, Jin hyung bilang kalau kemarin perbannya sudah dibuka " jawab Yoongi.
Namjoon mengangguk lalu mengajak pemuda yang lebih tua satu tahun darinya itu untuk masuk ke ruangan adiknya.
" Taehyung ah, lihat siapa yang datang " ucap Namjoon masuk bersama Yoongi. Taehyung yang ada diranjang terdiam dengan wajah blank nya.
Yoongi tersenyum lalu mendekati pemuda yang seumuran dengan adiknya itu " kau tidak ingat aku kan ? " ucap Yoongi.
" ah aku tahu, Yoongi hyung " teriak Taehyung senang. Pemuda itu langsung memeluk Yoongi erat, " kau sangat tampan, hyung " puji Taehyung, Yoongi hanya tersenyun gemas melihat kelakuan Taehyung.
" ah iya, maaf aku datang sendirian kesini. Jin hyung pasti sudah bilang kenapa Jimin tidak kesini, kan ? " ucap Yoongi dengan wajah menyesal.
Ketiga Kim bersaudara itu saling bertatapan apa kita harus katakan kalau Jimin masih hidup ? Tapi Jimin tidak memperbolehkan itu.
" hmm... Hyung. Jimin-" ucapan Taehyung terpotong oleh suara pintu yang memunculkan ayah mereka.
" oh... Yoongi disini " ucap dokter Kim menyambut Yoongi, pemuda itu membungkuk sopan pada ayah teman-temannya.
" kau disini untuk menjenguk adikmu ya " ucapan dokter Kim membuat ketiga putranya menahan nafas seketika, astaga apa yang ayah lakukan.
" ah aku kesini untuk menjenguk Taehyung " jawab Yoongi, ketiga saudara itu menghela nafas lega karena Yoongi belum sadar, " tapi... Apa maksdu mu menjenguk adikku ? Dia ada disini ? " tanya Yoongi kemudian.
Dokter Kim terlihat terkejut " kau tidak tahu ? Adikmu sudah dua bulan disini, dia dirawat setelah matanya dipindahkan pada Taehyung. Adikmu benar-benar anak yang baik, terima kasih." jelas Dokter Kim.
Tangan Yoongi mengepal erat, jadi selama ini dia dibohongi tentang kematian adiknya ? " hyung " panggilan Taehyung membuat Yoongi menatap nya tajam, lalu beralih pada Seokjin " hyung sudah tahu kan ? " tanya Yoongi dengan nada dingin, anggukan Seokjin membuat Yoongi semakin marah.
" LALU KENAPA HYUNG TIDAK BILANG ! KALIAN SEMUA SUDAH MEMBUAT ADIKKU KEHILANGAN HAL BERHARGA, BUKAN HANYA BAGINYA TAPI JUGA BAGIKU, MATA ITU ADALAH SATU SATUNYA YANG MENGHUBUNGKAN KAMI DENGAN IBU KAMI. TAPI KALIAN MENGAMBILNYA BEGITU SAJA ! " Teriak Yoongi, dia benar-benar marah sekarang.
" kenapa kau menyalahkan putraku ? Ini bukan salah mereka, ayahmu sudah setuju dengan ini, dan aku juga sudah memberikan uang yang tidak sedikit padanya. Jadi berhenti berteriak pada putraku. Dan juga semua ini dilakukan juga untukmu, kalau kau tidak kecelakaan waktu itu, mungkin adikmu tidak akan melakukan ini. Dia melakukan ini untuk mengganti semua biaya yang ayahmu keluarkan untuk pengobatanmu kemarin, dimana biaya itu adalah untuk membiayai masa depanmu" bela dokter Kim.
Yoongi terdiam benarkah karenanya Jimin harus seperti ini " kau seorang ayah, lalu kenapa kau membiarkan ayahku melakukan itu pada adikku. Dimana Jimin sekarang ? " Yoongi sudah jengah di sana ia benar-benar membenci semua orang yang ada di ruangan itu, " dia ada di ruangan sebelah, pergilah jangan membuat kacau disini " jawab dokter Kim kesal.
Yoongi pergi dengan perasaan marah, ia berhenti sebentar dan mengatakan " kalian bertiga mengaku sebagai sahabat kami ? Apa sahabat akan mencuri hal berharga dari sahabatnya ? " ucap Yoongi sebelum akhirnya pergi ke tempat Jimin.
Meninggalkan keluarga Kim dengan perasaan yang berbeda beda.
Aku benci kalian semua
KAMU SEDANG MEMBACA
Take My Eyes : Daegu Version
Fanfiction[COMPLETE] "kenapa kau memberikan sesuatu yang penting pada orang lain demi aku?" "masa depan hyung lebih penting dari apa pun" "kehilangan matamu berarti kau harus kehilangan hidupmu" "aku tidak kehilangan hidupku. hyung, kau adalah hidupku kau ju...