Sekitar 4 jam perjalanan dari seoul menuju busan mereka pun sampai dirumah minimalis yang terletak di sebuah desa kecil di daerah busan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wooseokpun membawa jinhyuk dan jinu masuk kedalam rumah.
"biasanya ayahku akan pulang untuk makan siang, mungkin sebentar lagi ia akan datang"
Mereka berangkat pukul 8 pagi dan tiba di busan pukul 12 siang.
Setelah 30 menit berlalu dengan berbincang-bincang ringan akhirnya muncul sosok ayah wooseok yang pulang dari kebun.
"wooseok?? Kau pulang nak? Ayah merindukanmu"
Ayah wooseok langsung memeluk wooseok dan dibalas pelukan olehnya.
"iya yah wooseok juga rindu sekali dengan ayah, maafin wooseok ya karena jarang pulang "
Melihat interaksi ayah dan anak tersebut hati jinhyuk sangat tersentuh. Betapa wooseok sangat menyayangi ayahnya begitupun sebaliknya.
"loh ini siapa? Wooseok kok tamunya gak di suguhkan makan? Ini kan sudah jam makan siang"
Jinhyuk langsung memperkenalkan dirinya begitu pula dengan jinu
"nama saya jinhyuk om, saya temannya wooseok di sekolah. Tadi ia kesiangan dan bis menuju busan sudah berangkat jadi saya mengantarkannya sampai sini"
Ayah wooseok hanya menggelengkan kepala. Anaknya itu benar-benar merepotkan jinhyuk
"maafkan wooseok ya sudah merepotkanmu, lalu yang ini adikmu?"
Ayah jinhyuk mencubit pipi jinu dengan gemas. Dan jinupun langsung memperkenalkan dirinya.
"hallo kakek, aku jinu anaknya mama wooseok dan papa jinhyuk"
Ayah wooseok mengerutkan alisnya, bingung
Bagaimana bisa anak semata wayangnya ini telah memberikannya cucu? Dan mana mungkin wooseok menikah tanpa sepengetahuannya?
"a-ayah nanti wooseok j-jelaskan, a-ayah jangan salah paham dulu ya "
Wooseok sangat takut jika ayahnya kecewa padanya. Hanya ayah lah satu-satunya keluarga yang ia punya sekarang.
Akhirnya setelah makan siang bersama selesai ,wooseokpun menceritakan semua yang terjadi pada ayahnya dengan bantuan jinhyuk pula.
"ayah tak tahu apakah kalian berbohong atau tidak, bagaimana mungkin anak kalian dimasa depan bisa sampai di sini"
"kami juga tak tahu yah jinu ini anak siapa. Ia hanya menyebut aku dan jinhyuk sebagai orangtuanya, bahkan sebelumnya kami tidak saling mengenal"
"yang dikatakan wooseok itu benar om, terlepas jinu anak saya atau bukan saya tetap memberi uang bulanan untuk jinu kepada wooseok. Jadi saya tidak ingin jinu menjadi beban di kehidupan wooseok"
